Thecronutproject.com – 5 saham terlaris minggu ini ternyata di sebabkan karena belanja besar besaran yang di lakukan oleh investor asing mengakibatkan Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses terangkat.
Terhitung hingga seminggu terakhir ini (24 Mei-28 Mei) IHSG terapresiasi 0,88% walaupun masih tercatat di bawah atau minus 1,95% dan year to date atau tahun berjalan terkoreksi 2,18%.
Terlihat sepanjang sepekan lalu bursa saham mengalami trend turun khususnyapada saat sebelum perdagangan terakhir, nilai transaksi tembus Rp 22,9 triliun dan cenderung tergolong ramai pada Kamis (27/5).
Baca juga; Cara Menghitung Return Saham yang Benar
Peran Asing juga sudah mulai terlihat masuk ke saham-saham RI, khususnya untuk saham-saham unggulan. Tercatat 5 saham terlaris minggu ini Pada perdagangan Jumat (28/5), IHSG ditutup naik 0,12% di posisi Rp 5.848, dengan nilai transaksi Rp 12,92 triliun.
Dalam seminggu ini asing membukukan aksi beli bersih senilai Rp 861,5 miliar di pasar reguler. Saham-saham yang paling banyak dikoleksi merupakan saham-saham dengan nilai kapitalisasi pasar besar.
Berikut ini adalah saham-saham yang banyak dibeli dan masuk ke dalam portofolio investor asing sepekan terakhir.
Saham Net Foreign Buy (24-28 Mei) di Pasar Reguler
- Telkom Indonesia (TLKM) Rp 183,6 M, saham -1,21% Rp 3.270
- Bank BRI (BBRI) Rp 164,1 M, saham +4,90% Rp 4.070
- Bank Central Asia (BBCA) Rp 145,6 M, saham -0,63% Rp 31.700
- Merdeka Copper (MDKA) Rp 126,6 M, saham +4% Rp 2.600
- Unilever (UNVR) Rp 95,4 M, saham +2,67% Rp 5.775
Data BEI mencatat, tampak bahwa asing mengkoleksi saham-saham big cap penyusun terbesar IHSG yaitu trio PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Namun di tengah tren kenaikan harga emas dan tembaga investor asing juga melakukan pembelian saham emiten tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Ini menjadi indikasi bahwa investor tak mau ketinggalan momentum kenaikan harga emas yang diharapkan membuat kinerja keuangan emiten tambang ini menjadi solid.
Saat diborong asing saham TLKM dan BBCA justru mengalami koreksi masing-masing sebesar 1,21% dan 0,63%. Sementara itu untuk saham BBRI dan MDKA justru melesat dengan apresiasi masing-masing 4,9% dan 4%.
Data ekonomi AS yang bagus membuat Wall Street semringah dan semangatnya menyebar ke pasar keuangan Benua Kuning tak terkecuali Indonesia.
Pekan lalu, jumlah warga AS baru yang mengajukan klaim pengangguran turun jauh melebihi ekspektasi pekan lalu dan menjadi level terendah selama 14 bulan terakhir di angka 406 ribu seiring dengan restriksi pasca Covid-19 yang terus diperlonggar.
Di sisi lain dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) juga memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di 3,5%. Level terendah sejak Indonesia merdeka. Fokus BI sekarang adalah menjaga stabilitas rupiah.
Rupiah yang stabil menjadi salah satu modal utama bagi investor asing untuk membeli aset keuangan domestik. Ketika rupiah stabil maka confidence investor asing akan terbangun sehingga mereka menjadi lebih yakin berinvestasi di dalam negeri.
Baca juga: Investasi yang Cocok untuk Pemula? Yuk, Coba 5 Investasi Ini!
Berikut saham-saham yang dilepas asing dalam sepekan terakhir di pasar reguler, sejak 24-28 Mei pekan lalu. Sebagian besar masih didominasi bank-bank papan atas RI.
Saham Net Foreign Sell (24-28 Mei) di Pasar Reguler
- PGN (PGAS) Rp 498 M, saham +3,67% Rp 1.130
- Bank Negara Indonesia (BBNI) Rp 178 M, saham -0,95% Rp 5.200
- Bank BTN (BBTN) Rp 46 M, saham +2,58% Rp 1.590
- Bank Mandiri (BMRI) Rp 40 M, saham +2,65% Rp 5.800
- Gudang Garam (GGRM) Rp 37 M, saham -0,08% Rp 32.900
Dari sini kita bisa melihat peluang untuk membeli 5 saham terlaris minggu ini, harapan ke depanya pasar saham bisa terus naik trendnya.
Semakin banyak investor-investor yang memborong saham maka harga saham tersebut juga mengalami trend yang positif.