Thecronutproject.com – Pakar marketing Philip Kotler dan Gary Armstrong pernah berkata bahwa tidak cukup bagi sebuah perusahaan hanya menciptakan sesuatu yang bernilai untuk konsumen.
Tetapi, menurut kedua pakar ini, perusahaan harus mengkomunikasikannya secara persuasif. Inilah yang disebut dengan cara promosi produk.
Sebagus apa pun sebuah produk tidak akan mencetak penjualan yang memuaskan jika konsumen tidak kenal dan memahami keunggulannya.
Inilah dasar mengapa promosi digunakan sebagai bagian dari taktik pemasaran. Cara promosi produk sendiri secara garis besar ada dua yaitu online dan offline.
Cara Promosi Produk secara Online
Perkembangan teknologi mau tidak mau mempengaruhi para pemasar dalam menyusun strategi pemasaran. Cara mengomunikasikan sebuah produk atau cara promosi produk kini bisa dilakukan secara online.
Sebagai cara yang tergolong baru tentu saja membuat beberapa perusahaan lebih condong ke promosi online dan tidak lagi memaksimalkan promosi secara offline.
Karakteristik dari cara promosi produk secara online ini adalah tidak memerlukan presensi fisik, pelanggan bisa berkunjung ke perusahaan secara tidak langsung dengan cara mengakses web perusahaan atau media sosialnya, dan juga tidak diperlukannya perjalanan bagi sales representative.
Keunggulan dari cara promosi produk secara online adalah biaya cenderung rendah, konsumen bisa mengakses konten promosi selama 24 jam secara berulang.
Selain itu, cara promosi ini tidak terbatas pada jangkauan geografis. Bahkan orang dari belahan dunia lain bisa mengakses konten promosi yang diunggah ke internet.
Berikut ini adalah beberapa cara promosi produk secara online:
1. Membuat Website Perusahaan
Penting bagi sebuah usaha untuk memiliki website perusahaan. Melalui website, segala hal mengenai perusahaan itu sendiri, produk, layanan, dan program-program promosi bisa dengan mudah diketahui oleh pelanggan. Website menjadi etalase bisnis yang paling mudah dibuat saat ini.
Cara promosi produk dengan membuat website cocok untuk pemula karena costnya rendah. Sebuah usaha yang belum mampu beriklan di TV hanya perlu membuat orang mengenal produk melalui website. Semakin banyak orang datang ke website tentu semakin baik.
Bagaimana mendatangkan traffic tanpa perlu menguras kas perusahaan?
Berikut caranya:
- Pertama dengan cara mengoptimasi web untuk search engine (SEO). Search engine adalah cara paling utama mendatangkan traffic. Pemilik website harus benar-benar meluangkan waktu untuk mengurusi masalah SEO ini.
- Kedua, tentu saja dengan rutin memperbarui konten. Bukan sembarang konten tapi yang berbobot dan relevan dengan tujuan perusahaan. SEO hanya berfungsi jika website rajin memperbarui konten.
Dengan adanya konten-konten baru, maka pengunjung web akan kembali datang dan web akan mendapat peringkat baik di search engine.
- Ketiga, dengan cara mengaktifkan Google Adword merupakan cara yang ampuh untuk mempromosikan website perusahaan. Traffic yang didatangkan oleh Google Adword adalah yang sesuai dengan karakteristik website.
Alih-alih sembarangan membuat dan menaruh iklan, Google Adword membuat iklan yang menarik dimana sudah disesuaikan dengan SEO.
Kemudian, tautkan setiap konten yang diposting di website ke sosial media atau dengan cara affiliate marketing. Cara ini bisa mendatangkan traffic yang besar untuk website.
Semakin banyak pengunjung maka semakin banyak orang yang tahu tentang perusahaan dan produk.
2. Promosi di Media Sosial
Mustahil melakukan promosi secara online tanpa bantuan media sosial. Penggunaan media sosial juga bisa dijadikan cara yang ampuh untuk membuat orang datang ke website perusahaan.
Selain itu, media sosial merupakan media promosi untuk pemasaran online yang memiliki impact yang besar dan juga biayanya sangat murah.
Bicara media sosial tentu bicara soal follower. Follower yang diinginkan tentu saja adalah calon konsumen potensial yang tertarik dan akan membeli produk.
Untuk itu, promosi di media sosial bertujuan untuk mendapatkan loyal customer yang akan melakukan pembelian.
Untuk bisa mendapatkan follower seperti ini, tentu saja dengan rutin mengunggah konten. Gunakan hastag yang tepat dan relevan agar bisa menjangkau lebih banyak pengguna.
Media sosial adalah tempat yang tepat untuk membangun jaringan. Selain itu, media sosial juga bisa jadi tempat yang tepat untuk mengiklankan website perusahaan. Follower bisa diarahkan untuk datang juga ke website perusahaan melalui media sosial.
Instagram, sebagai contoh, sangat menarik dijadikan etalase promosi produk. Orang-orang sangat gemar melihat story, feed, IG TV, dan bentuk konten yang lain di Instagram.
Artikel referensinya:
Bagi pengguna yang tidak terlalu punya banyak waktu untuk melihat-lihat foto, maka Twitter jadi tempat yang tepat untuk promosi.
Bahkan, efek Twitter sangat dahsyat karena hanya dengan 150 kata yang efektif, sebuah produk bisa viral dan akhirnya laku terjual. Masyarakat tentu belum lupa dengan fenomena Sang Pisang yang dipromosikan hanya melalui Twitter tapi bisa membukukan penjualan yang fantastis.
Salah satu yang sekarang sedang marak adalah dengan endorse selebgram. Pengaruh dari selebgram ini sangat besar terhadap follower-followernya.
Baca juga: Media promosi untuk pemasaran online
Ketika seorang selebgram mempromosikan sebuah produk, kebanyakan followernya akan ikut menggunakan.
3. Manfaatkan Marketplace untuk Promosi Produk
Marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan yang lainnya adalah tempat yang cocok untuk promosi produk.
Bergabung di marketplace berarti bersaing dengan para “pelapak” lainnya. Untuk itu, produk atau toko harus dipromosikan dengan cara yang tepat agar bisa menarik konsumen.
Umumnya, penjual yang bergabung di marketplace sangat bergantung pada marketplace tempatnya bernaung. Ketika marketplace memiliki traffic yang ramai, reputasi bagus, gencar melakukan program promosi, dan juga regulasinya baik, maka penjualan produk bisa baik.
Maka, bergabunglah di marketplace dengan pengguna yang besar dan reputasinya baik.
Tujuan dari membangun toko atau melapak di marketplace akan menentukan tools promosi seperti apa yang akan digunakan. Jika untuk peningkatan penjualan, maka pelapak bisa memanfaatkan fitur yang ada di marketplace itu sendiri yang mendukung penjualan dari pelapak.
Misalnya, fitur TopAds dari Tokopedia, sistem keanggotaan seperti Power Merchant dari Tokopedia atau Star Seller dari Shopee.
Jika bergabung di Tokopedia misalnya, pelapak bisa memasang banner untuk meningkatkan brand awareness. Bisa juga dengan mendaftar sebagai official store untuk meningkatkan kredibilitas toko.
TIPS
Perlu diingat bahwa setiap marketplace menetapkan kebijakan dan fitur yang berbeda, maka riset perlu dilakukan.
Promosi yang di marketplace tetap mengedepankan copywriting yang persuasif terutama pada deskripsi produk. Pada deskripsi produk inilah penjual bisa leluasa mengarahkan konsumen untuk melakukan transaksi.
Jabarkan detail produk, keunggulan produk, dan juga kebijakan-kebijakan internal penjual. Ingat untuk tetap menggunakan kalimat-kalimat persuasif.
Marketplace-marketplace besar biasanya memiliki program promonya sendiri seperti event Harbolnas, promo gajian, dan juga promo-promo di hari besar. Tapi, penjual juga dibebaskan untuk membuat program promonya sendiri.
Jadi, jangan ragu untuk memasukkan semua program promosi yang sudah disusun. Misalnya, membuat program voucher diskon, limited edition, bundle package, dan lainnya.
Cara Promosi Produk secara Offline
Sebelum promosi secara online marak digunakan oleh para pelaku usaha, cara promosi secara offline telah lebih dulu digunakan. Promosi produk secara offline tidak serta merta ditinggalkan walaupun ada cara promosi secara online.
Ada hal-hal yang nyatanya tidak bisa didapatkan dari promosi secara online.
Promosi secara offline disebut juga promosi secara konvensional dimana menggunakan media-media selain media online. Cara promosi produk secara offline ini memungkinkan interaksi langsung calon konsumen dengan produk.
Kehadiran seorang sales representative atau media fisik publikasi adalah karakteristik dari cara promosi ini.
Keunggulan dari cara promosi produk secara offline adalah penawaran produk atau jasa sangat kuat karena langsung dilakukan oleh sales representative.
Calon konsumen bisa melihat, menyentuh, dan merasakan langsung produk sehingga menimbulkan kepercayaan yang tinggi dari konsumen. Ini yang menyebabkan penjualan dan pembelian langsung terjadi.
Berbeda dengan promosi secara online yang biayanya cenderung lebih ekonomis, promosi offline ini bisa menelan biaya yang sangat besar.
Selain itu, jangkauan dari cara promosi ini tidak sebesar promosi secara online. Belum lagi perlu pengawasan terhadap penjualan memerlukan banyak waktu karena dilakukan secara manual.
Berikut ini beberapa cara promosi secara offline yang bisa dilakukan oleh para pelaku usaha:
1. Promosi di Media Elektronik
Media elektronik seperti TV dan radio masih digolongkan sebagai promosi secara offline. Promosi di TV dan radio cukup efektif untuk membangun kesadaran masyarakat akan sebuah brand dan juga bisa meningkatkan penjualan. Caranya yaitu dengan memasang iklan.
Promosi produk atau iklan di media elektronik harus diisi dengan konten yang unik dan copy yang persuasif. Tagline atau jargon yang diutarakan harus catchy atau mudah diingat. Selain itu juga harus mencerminkan atau mewakili karakteristik produk.
Televisi, khususnya, menjadi andalan pelaku usaha dalam memasang iklan atau berpromosi. Adanya audio visual pada televise membuatnya lebih unggul dari media yang lain.
Selain itu, televisi masih jadi panutan bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Promosi produk yang ada di televisi rata-rata berhasil di pasaran dan membukukan penjualan yang tinggi.
Promosi di TV dan radio sangat efektif karena bisa langsung dirasakan oleh berbagai segmen. Untuk bisa membuat iklan yang menarik, maka pelaku usaha perlu bekerjasama dengan perusahaan advertising.
Perusahaan advertising akan melakukan riset, survey, menyusun konsep iklan, mengerjakan pembuatan iklan, dan juga menyerahkannya pada pihak pemasaran TV dan radio.
Tentu saja budget untuk pembuatan iklan ini sangat mahal. Walaupun iklan hanya berdurasi sekian detik, proses pembuatannya cukup rumit dan biayanya besar.
Sebanding dengan budget dan effort yang dikeluarkan, impact dari promosi di media elektronik ini sangat masif dan efektif.
2. Media Cetak
Cara promosi produk di media cetak bisa dibilang cara tradisional yang masih aktif hingga sekarang. Masih banyak pelaku usaha yang melakukan cara ini disamping terus berpromosi secara online.
Promosi produk di media cetak digunakan untuk menjangkau konsumen target atau segmen yang dengan mudah disesuaikan dari peta ekonomi atau peta geografis.
Selain itu, biaya untuk promosi produk di media cetak lebih terjangkau daripada promosi di media elektronik. Media cetak bisa menjangkau semua kalangan dan juga profesi. Karena berupa visual, maka hendaknya konten promosi dibuat semenarik mungkin.
Agar orang ingat dengan produk yang dipromosikan, hendaknya konsisten ketika membuat konten promosi di media cetak. Misalnya, konten untuk billboard hendaknya sama dengan konten untuk banner, umbul-umbul, atau majalah.
Setidaknya ada simbol, logo, atau tagline dengan bentuk dan warna yang sama muncul terus menerus.
Seperti contoh misalnya ketika sedang berada di jalan, orang sering melihat iklan di billboard. Iklan tersebut muncul lagi di billboard di tempat yang berbeda tapi dalam bentuk yang sama.
Contohnya adalah iklan Blibli ketika mengadakan program promo Histeria 10.10. Angka 10.10 bisa terlihat dengan mudah, karena memang itulah yang ditonjolkan.
Bisa juga dengan membuat konten yang memancing rasa penasaran, urgensi, dan langsung pada sasaran. Seperti yang dilakukan oleh Kredivo ketika mempromosikan produk pinjaman tunai tanpa bunga 0%.
Kredivo menggunakan konsep kebutuhan umum masyarakat yang perlu dana lebih seperti tunangan, pernikahan, bahkan belanja perabotan dengan menggunakan pantun.
Billboard cukup efektif membuat orang teringat akan sebuah produk karena keberadaannya yang mudah ditemui, ada di tempat yang strategis, dan jargon-jargonnya yang catchy. Biaya promosi di billboard relatif lebih mahal daripada media cetak lainnya.
Selain billboard, promosi di media cetak juga bisa dilakukan melalui selebaran, pamflet, stiker, poster, Untuk cara-cara ini memang perlu menugaskan orang untuk membagi-bagikannya secara random.
Iklan di majalah, koran, dan tabloid juga dikategorikan sebagai promosi secara offline.
3. Promosi Produk dengan Produk
Cara promosi produk secara offline selanjutnya adalah melalui merchandising. Promo produk dengan produk ini sering digunakan oleh pelaku usaha dan cukup efektif.
Merchandising berarti pelaku usaha mencetak berbagai produk yang diberi logo atau tagline yang mewakili produk. Bisa berupa tas, mug, topi, pulpen, buku, dan lainnya.
Merchandise ini biasanya dibagikan pada event-event tertentu untuk menarik minat konsumen. Skema merchandising ini bisa bermacam-macam.
Bisa dibagikan secara cuma-cuma, melalui pembelanjaan, atau dengan games-games. Yang dibagikan secara cuma-cuma biasanya merchandise berukuran kecil dan dicetak banyak karena costnya murah.
Promosi produk dengan produk ini bisa menyasar semua segmen karena memang tujuannya untuk membangun brand awareness. Bayangkan orang yang setiap harinya menggunakan tumbler berlogo Starbucks pasti akan ingat terus dengan merek ini dan memutuskan untuk melakukan pembelian.
Program promosi merchandising ini sering ditemui di pameran, bazaar, konser, atau seminar. Contohnya adalah ketika event Asian Games beberapa waktu yang lalu.
Tenant yang berpartisipasi pada acara itu menyiapkan merchandise yang bisa didapatkan oleh pengunjung dengan cara yang bermacam-macam.
Misalnya, pada tenant Telkomsel, pengunjung bisa mendapatkan merchandise Telkomsel jika membeli kartu perdana.
Lain lagi dengan merchant Mastercard, yaitu setiap pengunjung bisa mendapatkan satu tumbler kecil jika memiliki kartu berlogo Mastercard. Tentunya selama persediaan tumbler tersedia.
Untuk usaha seperti laundry, salon, restoran, bank, bakery, coffee shop, dan lainnya, merchandise bisa didapatkan dari minimum pembelian.
Atau bisa juga ketika event khusus seperti ulang tahun toko, hari raya, atau tahun baru. Merchandise juga bisa didapatkan dengan sistem pengumpulan poin reward.
Konsumen sangat menyukai merchandise karena merupakan pengalaman belanja yang menyenangkan. Mendapat lebih dari apa yang dibayarkan oleh konsumen bisa membuat konsumen relate dan selalu ingat dengan produk atau merek.
Buatlah merchandise semenarik dan seunik mungkin hingga membuat konsumen ingin memilikinya. Merchandise bisa dijadikan alat pancingan atau trigger untuk mendongkrak penjualan.
Pikirkan hal-hal yang out of the box soal merchandise ini. Perbanyak referensi dari merchandise perusahaan-perusahaan besar.
Kesimpulan
Cara promosi produk baik online maupun offline hendaknya dijalankan secara beriringan. Semasif apapun jangkauan internet, masih ada orang-orang yang belum bisa mendapat akses internet.
Pertanyaan yang sering muncul:
Oleh karena itu, promosi melalui media lain seperti media elektronik dan media cetak tetap perlu dilakukan.