Thecronutproject.com – Hal pertama yang harus diketahui sebelum membuat sebuah proposal usaha adalah menentukan tujuan pembuatannya dan memahami apa saja jenis proposal usaha.
Pada umumnya, orang akan membuat proposal untuk memperkenalkan usahanya ke pihak luar maupun investor untuk bantuan dana. Agar tidak sampai salah membuat, ada baiknya mengetahui jenis-jenis proposal serta fungsinya.
Jenis proposal dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu formal, informal dan unsolicited proposal. Semua jenis proposal dapat dibuat dengan 3 jenis ini, tergantung dengan tujuan dan kebutuhannya.
Jenis Proposal Usaha dan Fungsinya
Untuk memahami jenis-jenis proposal dan contohnya untuk proposal usaha, berikut adalah detailnya:
1. Proposal Formal
Proposal formal adalah sebuah dokumen yang dibuat dengan cara formal. Yang dimaksud dengan cara formal disini adalah membuat proposal dengan format yang jelas dan rapi. Selain itu isi proposal dibuat dengan bahasa yang formal sesuai dengan EYD benar.
Pada umumnya, proposal formal digunakan untuk memberikan respon kembali ke sebuah perusahaan mengenai kerjasama. Dengan bentuk kerjasama yang resmi, maka sebagai pendukung, proposal pun harus dibuat dengan formal dan resmi juga.
Dalam bisnis, proposal formal juga biasanya dibuat untuk memperkenalkan sebuah usaha baru yang ingin bekerja sama dengan pihak luar.
Untuk sebuah perusahaan baru, proposal jenis ini sangat penting karena merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan diri. Jadi, proposa harus memberikan informasi yang cukup bagi pembaca.
Untuk memberikan kesan yang kuat, proposal formal sebaiknya menjelaskan mengenai latar belakang berdirinya perusahaan.
Selanjutnya, jelaskan mengenai usaha yang dikembangkan beserta produk atau jasanya. Jangan lupa untuk menyebutkan kelebihan serta perbedaan produk tersebut dengan yang ada saat ini.
Contoh lain proposal formal dalam sebuah usaha adalah proposal untuk pencarian dana atau investor. Berbeda dengan proposal sebelumnya, dalam proposal pencarian dana hal yang dibahas lebih mengenai kebutuhan dana serta Rate of Return (ROR).
Dalam proposal ini pastikan untuk membuat perhitungan secara detail dengan periode waktu yang jelas.
2. Proposal Informal
Jenis proposal selanjutnya yang banyak dibuat adalah proposal informal. Sesuai namanya, jenis proposal ini tidak sekaku ataupun sepaten proposal formal. Tidak ada ketentuan format atau penulisan yang harus diikuti, melainkan menyesuaikan dengan permintaan.
Salah satu contoh proposal informal dalam sebuah proposal usaha adalah proposal mengenai perusahaan dan salah satu jenis produk yang dijual. Sekilas proposal tersebut seperti profil perusahaan, namun menjelaskan lebih detail mengenai sebuah produk atau jasa.
Tujuan dibuatnya proposal informal adalah untuk memperluas pasar, pelanggan maupun jaringan perusahaan. Dibandingkan dengan proposal formal, proposal ini targetnya adalah end user atau pembeli.
3. Unsolicited Proposal
Sebagian besar orang pasti sering melihat dan mendapatkan berbagai macam brosur atau email blast dari sebuah perusahaan. Itu adalah sebuah contoh unsolicited proposal dimana tidak ada permintaan secara resmi dan penerima yang jelas untuk proposal tersebut.
Mengenai hal ini, lebih lengkapnya bisa cek di artikel contoh proposal usaha.
Dalam dunia usaha, jenis proposal ini seringkali digunakan sebagai wadah untuk promosi. Proposal yang berbentuk brosur biasanya berisi informasi ringkas mengenai sebuah produk sehingga mudah dibaca dan dipahami oleh penerima.
Dengan perkembangan dunia digital, pembuatan unsolicited proposal juga saat ini berkembang menjadi brosur atau proposal online. Jadi, tanpa harus dicetak, proposal dapat disebarkan dan dikirimkan ke pihak lain tanpa harus mencetaknya terlebih dahulu.
Tujuan dari pembuatan unsolicited proposal hampir sama dengan proposal informal, namun targetnya lebih luas. Dengan adanya proposal ini, diharapkan bisa menambahkan pelanggan atau pembeli dari usaha.
Itulah jenis-jenis proposal yang bisa dibuat dalam menjalankan sebuah usaha. Sebelum merancang dan membuat sebuah proposal, pastikan untuk menetapkan tujuan dan target pembacanya.
Hal ini akan membantu untuk menentukan jenis proposal yang harus dibuat.