Memasuki Bulan Mei! Berikut 10 Saham Terlaris di Trading

Ichsan

saham terlaris bulan mei

Thecronutproject.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah ditutup naik 1,69% pada posisi 5.947 di perdagangan terakhir bulan Mei kemarin yakni Senin (31/5/2021).

Perdagangan Selasa 1 Juni ikut libur nasional karena bertepatan bersama Hari Lahir Pancasila. Oleh karena itu, dengan ditutupnya perdagangan hari Senin lalu, maka indeks yang menjadi acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut sudah menguat 3,02% selama sepekan terakhir akumulatif.

Sayangnya, dalam satu bulan terakhir IHSG menunjukkan minus 0,20% dan tahun berjalan atau year to date juga mengalami koreksi 0,53%.

Mengacu pada data BEI, terdapat dua saham bank kelas atas yang menjadi saham terbanyak ditransaksikan pada pasar modal Indonesia. Kedua saham itu adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sejumlah Rp 13,1 triliun dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 12 triliun.

Berikut ini daftar saham-saham dengan jumlah transaksi paling ramai sebulan menurut turnover transaksi.

Saham Paling Aktif Sebulan (Mei 2021)

1. Bank BRI (BBRI), jumlah transaksi Rp 13,1 T, nilai saham +2,16% Rp 4.260

2. Bank Central Asia (BBCA), jumlah transaksi Rp 12 T, nilai saham -0,,47% Rp 31.875

3. Antam (ANTM), jumlah transaksi Rp 8,3 T, nilai saham +2,51% Rp 2.450

4. Telkom (TLKM), jumlah Rp 6,9 T, nilai saham +8,86% Rp 3.440

5. Bank Mandiri (BMRI), jumlah Rp 5,5 T, nilai saham -0,83% Rp 6.000

7. Tower Bersama (TBIG), jumlah Rp 5,1 T, nilai saham -4,78% Rp 2.590

8. Bank Jago (ARTO), jumlah Rp 4,9 T, nilai saham +21,20% Rp 12.150

9. Merdeka Copper (MDKA), jumlah Rp 4,7 T, nilai saham +10,66% Rp 2.700

10. Astra (ASII), jumlah Rp 4,7 T, nilai saham -4,98% Rp 5.250

Menurut data di atas, bank-bank kelas atas masih menguasai jumlah transaksi di BEI. BBCA dan Bank BRI memperoleh transaksi terbesar, sementara itu ketiga dicatatkan oleh BUMN Antam yang berfokus di tambang mineral (nikel, emas). Total transaksi saham Antam selama satu bulan hingga Rp 8,3 triliun dengan pertumbuhan harga saham selama satu bulan 2,51% yaitu Rp 2.450/saham.

Selanjutnya ada BUMN Telkom dan di posisi kelima ditempati oleh Bank Mandiri.

Dari segi net buy-sell asing, pada bulan Mei asing masuk senilai Rp 2,53 triliun yaitu di pasar reguler, dan ditambah lagi dengan pasar tunai dan nego maka net buy asing sebesar Rp 3,21 triliun.

Baca juga: 5 Saham Terlaris Minggu Ini, Kabar Baik! Asing Jorjoran Borong

Nico Laurens, Head of Research PT Panin Sekuritas Tbk (PANS), menilai bahwasannya transaksi saham sekarang belum seramai sebelumnya. Hal itu terlihat dari menurunnya nilai transaksi BEI. Penurunan nilai transaksi tidak lain dipicu oleh investor global yang lebih memilih menempatkan asetnya pada bursa saham yang lebih defensif semisal Amerika Serikat dan Eropa.

Hal itu seiring dengan progres vaksinasi massal di kedua wilayah yang relatif lebih cepat daripada di Indonesia. Hal ini menyebabkan keyakinan bisnis ataupun consumer confident menjadi lebih cepat di sejumlah negara maju.

Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat misalnya, total warga yang sudah divaksinasi mencapai 30%-40% dari jumlah populasi. Sedangkan di Tanah Air, persentasenya masih kurang dari 10% populasi.

“Concern investor kondisinya sedang sedikit risk off sekarang, yaitu dari segi alokasi aset jauh lebih banyak berada di capital market yang defensif seperti Eropa dan AS,” jelas Nico, pada sesi wawancara bersama CNBC Indonesia.

Baca juga

Bagikan:

Ichsan

Seorang content writer yang ingin selalu belajar menjadi lebih baik lagi