Thecronutproject.com – Lagi cari blender untuk dapur Anda? Jangan asal beli karena tidak semua blender yang ada di pasaran punya kualitas yang bervariasi. Masalah seperti gobletnya mudah pecah, motornya suka macet, pisaunya karatan, dan lain sebagainya kadang terjadi padahal baru beberapa kali pakai.
Berbagai jenis produk blender bermunculan di pasaran dengan berbagai pilihan merek, model, ukuran, kapasitas dan tentunya masing-masing merk menawarkan berbagai kelebihannya masing-masing.
Menurut Aturrumah, blog yang mereview berbagai peralatan dapur, terutama blender, ada 7 hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli blender:
Tips Sebelum Membeli Blender
Sebelum membeli blender, berikut ini cara memilih blender yang bagus sesuai dengan kebutuhan:
1. Harga
Umunya semakin tinggi harga, semakin bagus pula kualitasnya. Untuk harga blender sendiri dengan kualitas untuk keperluan rumahan dipatok dengan harga sekitar ratusan ribu rupiah hingga satu jutaan.
Sedangkan untuk yang kualitasnya jauh lebih baik dan diperuntukkan untuk keperluan komersial/usaha, harganya bisa di atas 2 juta rupiah.
Terkait erat dengan rendah dan tinggi harga adalah merek produk. Tak dapat dipungkiri bahwa sebuah brand membawa dampak besar bagi kepopuleran produk.
Sebagai contoh, blender Oxone biasa dijual di pasaran dengan harga 450 ribu sampai 5 juta rupiah. Begitu juga, blender Panasonic yang dijual dengan rentang harga antara 400 ribu sampai 1 jutaan rupiah.
Tips: jangan tergiur harga murah karena belum tentu kualitasnya yang bagus dan tahan lama. Lebih baik cari diskon atau voucher dan pilih blender kualitasnya bagus.
2. Merek
Merek produk biasanya menjadi pertimbangan tersendiri ketika membeli blender. Hal ini dikarenakan kebanyakan orang sudah tahu kualitas dan perkiraan harga hanya dengan mengetahui merek.
Di pasaran sendiri, blender tersedia dari berbagai merek, seperti Oxone, Panasonic, Sharp, Miyako, Black & Decker, Cosmos, Shake N Go, Maspion, Kirin, dan National.
Tips sebelum membeli blender: pertimbangkan untuk memilih merek yang memang banyak beredar di pasaran karena sudah ketahuan kualitasnya dan suku cadangnya pun bisa ditemukan dengan mudah.
3. Kapasitas
Kapasitas pada setiap blender itu berbeda-beda. Untuk blender mini atau personal blender, kapasitasnya di bawah 1 liter. Sedangkan untuk blender standar, kapasitasnya bisa 1 sampai 2 liter.
Maka dari itu, sebelum membeli blender, sesuaikan dulu kapasitas yang diperlukan.
Tips: sesuaikan dengan kebutuhan. Jika hanya tinggal sendirian, dianjurkan untuk memilih kapasitas di bawah 1 liter. Sebaliknya, jika tinggal bersama beberapa anggota keluarga, pilihlah kapasitas di atas 1 liter.
4. Material blender dan pisau
Untuk jug, material yang biasa digunakan adalah polycarbonate, kaca, dan plastik. Polycarbonate adalah bahan yang awet dan kuat terhadap benturan sehingga tidak mudah pecah. Sayangnya, karena bahan ini berkualitas tinggi, harga produk pun jelas tidak akan sama dengan blender yang bermaterial kaca dan plastik.
Namun, ini bukan berarti bahan plastik atau kaca tidak bisa dipilih. Beberapa produsen menawarkan jug dengan bahan plastik atau kaca yang cukup tebal sehingga dapat menambah ketahanan goblet dari benturan. Meskipun begitu, sangat dianjurkan untuk tetap berhati-hati saat mengoperasikan blender.
Untuk pisau, material yang digunakan biasanya stainless steel, baja, atau tungsten. Baja dan tungsten jelas lebih baik dibandingkan stainless steel. Ketiga jenis material ini anti-karat.
Tips: jug dengan bahan plastik dan kaca cukup rentan retak, terutama ketika sering dipaksa untuk menghaluskan bahan-bahan bertekstur keras.
Untuk pisau yang terbuat dari stainless steel, diharapkan untuk rajin dibersihkan dan jangan dipaksa penggunaannya. Lapisan pada bahan ini, yang disebut dengan kromium, bisa saja terkelupas dan menyebabkan karat.
Baca juga: Cara Menghitung Harga Jual Jus Buah
5. Daya putaran (speed)
Daya putar berkaitan erat dengan daya listrik pada blender. Ini artinya bahwa jika daya listriknya besar, semakin cepat pula daya putarnya. Untuk blender rumahan, daya putarnya cukup cepat, biasanya bisa mencapai 3.000 rpm.
Sedangkan untuk blender komersil, daya putarnya bisa 10 kali lipat dari blender rumahan. Kecepatan daya putar ini sangat mempengaruhi waktu penghalusan bahan.
Tips: untuk pemakaian di rumah, memilih blender dengan daya putar ribuan rpm tidak akan menjadi masalah karena alat ini umumnya tidak setiap hari digunakan.
Namun, jika blender ingin digunakan untuk kepentingan usaha, pilih yang daya putarnya jauh lebih cepat agar bisa menghaluskan lebih cepat dan hasilnya juga memuaskan.
6. Daya listrik
Daya listrik pada blender rumahan biasanya berada pada rentang 180 sampai 400 watt. Sedangkan, untuk yang komersil atau heavy duty, daya listriknya bisa mencapai ribuan watt.
Tips: jika ingin hemat listrik, pilih blender dengan daya listrik kecil, khususnya untuk pemakaian di rumah saja.
Jika ingin digunakan untuk keperluan usaha, dianjurkan untuk memilih daya listriknya yang besar, seperti 1500 watt agar motornya dapat lebih cepat berputar dan hemat waktu saat menghaluskan bahan-bahan.
Baca juga: 5 Merk Oven Listrik yang Bagus dan Low Watt, Dijamin Hemat!
7. Layanan purna jual
Hal ini sering tidak dimasukkan kedalam pertimbangan saat membeli produk, termasuk blender. Padahal, segala sesuatunya itu tidak dapat diprediksi yang artinya kerusakan bisa saja terjadi tanpa diduga-duga.
Sebagai contoh, motor blender tiba-tiba tidak mau berputar padahal sudah dinyalakan atau pisaunya tumpul atau bahkan patah. Jika tidak ada layanan purna jual, seperti garansi, mau tidak mau konsumen harus keluar biaya sendiri untuk memperbaiki.
Tips: pilih blender yang memiliki layanan purna jual sehingga ketika terjadi kerusakan, konsumen bisa komplain dan mengajukan garansi.
So, mana saja blender yang memenuhi 7 kriteria di atas? Ada banyak! Tim aturrumah telah review berbagai blender dari yang murah hingga yang mahal dari bermacam-macam merk, hasilnya bisa dilihat di: https://www.aturrumah.com/dapur/blender/