7 Ide Jualan Sarapan Pagi yang Menguntungkan, Pasti Laku!

Arya

Ide Jualan Sarapan Pagi

Thecronutproject.com – Seperti yang diketahui, sarapan adalah rutinitas penting yang harus dilakukan setiap orang sebelum memulai aktivitas harian. Sayangnya, banyak orang yang mengeluhkan tidak memiliki waktu untuk menyiapkan sarapan. Dari sini bisa terbaca peluang usaha jualan sarapan pagi yang menguntungkan.

Ya, bisnis ini sangat cocok dijalankan di kawasan perkantoran atau lingkup sekolah/kampus. Ide menu jualan sarapan yang bisa kamu jual pun sangat variatif.

Lantas menu seperti apa yang cocok untuk sarapan dan akan diburu banyak orang? Berikut ini beberapa ide jualan sarapan pagi yang menguntungkan.

Ide Jualan Sarapan Pagi yang Menguntungkan dan Banyak Pembeli

Beberapa peluang usaha sarapan pagi yang bisa dipertimbangkan antara lain:

1. Kue Lopis

Kue lopis

Lopis, makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari ketan dan gula merah, menjadi salah satu pilihan ide jualan sarapan pagi. Selain rasanya yang lezat dan kaya akan cita rasa, lopis juga memiliki daya tarik sebagai makanan yang mudah disantap di pagi hari.

Sebagai seorang pengusaha yang ingin memulai usaha jualan sarapan pagi, memilih menu yang tepat menjadi kunci kesuksesan. Lopis bisa menjadi pilihan yang menarik karena selain memiliki rasa yang lezat, harga jualnya juga relatif terjangkau.

Namun demikian, sebelum memulai usaha jualan lopis, sebaiknya dilakukan analisis pasar terlebih dahulu. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa ada permintaan pasar yang cukup besar terhadap lopis di area usaha yang dituju.

Modal bahan baku:

  • Beras Ketan: Rp 20.000/kg
  • Air Kapur Sirih: Rp 10.000/botol
  • Daun Pisang: Rp 5.000/pak
  • Kelapa Setengah Tua: Rp 12.000/butir
  • Garam: Rp 5.000/kg
  • Gula Merah: Rp 15.000/kg
  • Gula Pasir: Rp 12.000/kg
  • Daun Pandan: Rp 5.000/ 1 ikat isi 10-20 lembar

Untuk membuat 20-25 porsi kue lopis, berikut ini takaran bahan yang diperlukan:

  • 750 g (1 liter) beras ketan yang bagus, cuci, tiriskan
  • 1-2 sdm air kapur sirih
  • daun pisang
  • 100 g kelapa setengah tua, kupas, parut memanjang
  • 1/2 sdt garam
  • Saus Gula Merah:
  • 250 g gula merah, sisir halus
  • 50 g gula pasir
  • 150 ml air
  • 1 lembar daun pandan, potong-potong

2. Bubur Ayam

Bubur merupakan salah satu menu yang paling cocok untuk disantap saat sarapan. Jenis bubur sendiri cukup beragam, salah satu yang menjadi favorit masyarakat Indonesia adalah bubur ayam.

Bubur ayam berupa bubur beras putih yang kemudian di atasnya ditambahkan beberapa toping seperti potongan cakwe, kacang kedelai goreng, ayam suwir, telur rebus, kuah khas bubur ayam dan kerupuk serta kecap sebagai pelengkap.

Teksturnya yang lembut dan ringan menjadikannya sangat cocok dinikmati di pagi hari, terlebih perpaduan berbagai toping yang begitu pas di lidah. Tidak heran jika bubur ayam banyak diserbu untuk sarapan pagi sebelum seluruh aktivitas dimulai.

Lantas kira-kira berapa ya keuntungan yang akan kamu peroleh dengan berjualan bubur ayam? Berikut perkiraannya.

Keuntungan Harian

Jika dalam satu hari kamu bisa menjual 50 porsi bubur ayam dengan harga per porsi Rp 10.000, maka berikut ini rincian modal serta keuntungan yang didapat.

  • Penjualan: 50 * Rp 10.000 = Rp 500.000

Modal

  • Beras: 2,5 kg * Rp 12.000 = Rp 30.000
  • Ayam: 1 kg * Rp 35.000 = Rp 35.000
  • Telur: 3,5 kg * Rp 30.000 = Rp 105.000
  • Bahan pelengkap lainnya: Rp 30.000
  • Packaging: 50 x 500 = Rp 25.000
  • Total Modal = Rp 225.000

Keuntungan harian = Penjualan – Modal

  • Rp 500.000 – Rp 225.000 = Rp 275.000

Jadi keuntungan harian dari usaha bubur ayam adalah Rp 275.000

Keuntungan Bulanan

Jika kamu berjualan selama 25 hari dalam satu bulan, maka  keuntungan per bulan yang bisa kamu dapatkan yaitu:

  • Keuntungan bulanan: 25 * Rp 275.000 = Rp 6.875.000

Jadi, keuntungan bulanan dari usaha bubur ayam yang mungkin kamu peroleh adalah Rp 6.875.000. Namun perlu diingat bahwa angka tersebut belum dikurangi dengan biaya operasional seperti gas dan biaya penyusutan alat seperti dandang bubur dan gerobak ya.

Baca juga: 15+ Ide Jualan Makanan yang Laku Setiap Hari, Paling Laris!

3. Telur Rebus Roti Panggang

Telur rebus dengan roti panggang dan buah-buahan segar bisa menjadi ide jualan sarapan pagi yang sehat dan mudah dibuat.

Dengan pengolahan yang tepat dan rasa yang enak, tentu orang-orang akan mencoba sarapan dengan menu ini.

Berikut adalah simulasi perhitungan modal untuk menjual sarapan telur rebus:

Biaya Bahan Baku:

  • Telur 100 butir: Rp 30.000
  • Roti 20 loyang: Rp 80.000
  • Selai kacang 1 kg: Rp 30.000
  • Mentega 1 kg: Rp 50.000
  • Buah-buahan segar: Rp 50.000 Total biaya bahan baku: Rp 240.000

Biaya Operasional:

  • Listrik dan air: Rp 500.000/bulan
  • Sewa tempat: Rp 2.000.000/bulan
  • Biaya lainnya (kemasan, bahan pembersih, dsb.): Rp 500.000/bulan Total biaya operasional: Rp 3.000.000/bulan

Penjualan:

  • Harga jual telur rebus: Rp 5.000/butir
  • Rata-rata terjual per hari: 100 butir
  • Total pendapatan per hari: Rp 500.000

Keuntungan:

  • Total pendapatan per bulan: Rp 500.000 x 30 hari = Rp 15.000.000
  • Total biaya bahan baku per bulan: Rp 240.000 x 30 hari = Rp 7.200.000
  • Total biaya operasional per bulan: Rp 3.000.000
  • Total biaya yang dikeluarkan per bulan: Rp 10.200.000
  • Keuntungan kotor per bulan: Rp 15.000.000 – Rp 10.200.000 = Rp 4.800.000

Dari simulasi perhitungan modal tersebut, dapat diketahui bahwa usaha menjual sarapan telur rebus ini dapat memberikan keuntungan kotor sebesar Rp 4.800.000 per bulan, dengan catatan asumsi terjual 100 butir per hari dan biaya operasional bulanan sebesar Rp 3.000.000.

Namun, perlu diingat bahwa perhitungan tersebut masih bersifat simulasi dan dapat berubah tergantung dari berbagai faktor seperti persaingan, perubahan harga bahan baku, dan faktor-faktor ekonomi lainnya.

4. Nasi Uduk

Menu sarapan pagi yang banyak disukai masyarakat berikutnya adalah nasi uduk. Nasi uduk memiliki ciri khas rasa yang gurih dan pulen pada nasinya. serta didampingi dengan aneka ragam lauk seperti mie goreng, telur, orek tempe, sambal dan lain sebagainya.

Penambahan santan pada nasi uduklah yang membuat cita rasanya gurih dan lembut sehingga sangat pas disantap ketika pagi hari. Karena pembuatannya yang cukup rumit dan lauknya yang sangat beragam, membuat nasi uduk banyak diserbu pelanggan yang tidak mau repot memasak sendiri.

Terlebih, usaha jualan sarapan pagi yang menguntungkan ini juga memiliki nilai gizi seimbang dari berbagai lauk yang dihidangkan. Tertarik dengan usaha nasi uduk? Berikut ini adalah perkiraan keuntungan yang akan kamu dapatkan.

Keuntungan Harian

Jika dalam satu hari kamu bisa menjual 50 porsi nasi uduk lengkap dengan harga Rp 8.000 per porsi, maka berikut rincian modal serta keuntungannya.

Penjualan: 50 * Rp 8.000 = Rp 400.000

Modal

  • Beras: 2,5 kg * Rp 15.000 = Rp 37.500
  • Santan: Rp 10.000
  • Tempe: 3 * Rp 5.000 = Rp 15.000
  • Telur: 1 kg * Rp 30.000 = Rp 30.000
  • Mie Telur: 2 bungkus * Rp 15.000 = Rp 30.000
  • Bahan sambal: Rp 15.000
  • Bahan pelengkap lainnya: Rp 25.000
  • Packaging: Rp 25.000
  • Total modal: Rp 187.500

Keuntungan harian: Penjualan – Modal

  • Rp 400.000 – Rp 187.500 = Rp 212.500

Jadi keuntungan harian dari berjualan nasi uduk di pagi hari adalah Rp 212.500

Keuntungan Bulanan

Jika kamu bisa berjualan selama 25 hari dengan hari libur 1 minggu sekali, maka keuntungan perbulan yang dapat diperoleh adalah

  • Keuntungan bulanan: 25 * Rp 212.500 = Rp 5.312.500

Jadi keuntungan usaha nasi uduk perbulan adalah Rp 5.312.500. Angka tersebut tentu saja dapat terus berubah seiring dengan naik turunnya penjualan serta harga bahan-bahan pembuatan nasi uduk ya.

Baca juga: 10 Aneka Olahan Ubi untuk Jualan Kekinian & Unik, Pasti Laris!

5. Soto Ayam

Usaha sarapan pagi berikutnya yang menjadi favorit masyarakat adalah soto ayam. Kuahnya yang hangat dan isiannya yang mengenyangkan membuat soto ayam sangat cocok untuk sarapan sebelum memulai rutinitas harian.

Makanan dengan toping ayam juga cukup digemari masyarakat ditambah kesegaran tauge dan siraman kuah yang gurih. Biasanya, soto ayam disandingkan dengan berbagai macam makanan pelengkap seperti sate hati ayam, sate usus dan yang paling disukai masyarakat adalah tempe goreng kering.

Mengingat makanan berkuah yang satu ini cukup disenangi masyarakat, maka usaha kuliner soto ayam bisa menjadi ide jualan sarapan yang menjanjikan. Lalu bagaimana dengan modal dan keuntungannya? 

Keuntungan Harian

Misalnya dalam satu hari kamu bisa menjual sebanyak 75 porsi soto ayam dengan harga per porsi Rp 8.000. Maka perkiraan keuntungan harian yang bisa kamu dapatkan yakni:

  • Penjualan: 75 * Rp 8.000 = Rp 600.000

Modal

  • Beras: 5 kg * Rp 12.000 = Rp 60.000
  • Ayam: 3 kg * Rp 30.000 = Rp 90.000
  • Tauge: 2 kg * Rp 15.000 = Rp 30.000
  • Bihun: 2 bungkus * Rp 15.000 = Rp 30.000
  • Bahan pelengkap: Rp 30.000
  • Keperluan lain-lain: Rp 50.000
  • Total Modal: Rp 290.000

Keuntungan harian: Penjualan – Modal

  • Rp 600.000 – Rp 290.000 = Rp 310.000

Jadi, keuntungan harian yang bisa kamu dapatkan dengan usaha kuliner soto ayam di pagi hari adalah Rp 310.000.

Keuntungan Bulanan

Dalam satu bulan, kamu bisa berjualan soto selama 25 hari dengan memilih hari libur satu kali dalam seminggu. Sehingga keuntungan per bulannya adalah:

  • Keuntungan bulanan: 25 * Rp 310.000 = Rp 7.750.000

Jadi keuntungan per bulan dengan berjualan soto ayam adalah Rp 7.750.000. Jumlah tersebut belum dikurangi dengan modal awal untuk membeli peralatan serta belum ditambah dari penghasilan menu tambahan seperti tempe goreng, aneka sate dan minuman.

6. Nasi Kuning

Kuliner yang laris dijual sebagai menu sarapan adalah nasi kuning. Tidak hanya warnanya yang menggugah selera, namun berbagai lauk pendampingnya juga menjadi alasan mengapa begitu banyak orang menyukai nasi kuning.

Biasanya, orang akan menemukan nasi kuning di acara syukuran, sehingga keberadaan nasi kuning sering dianggap spesial sebagai menu sarapan. Kini orang yang sibuk dengan pekerjaan atau rutinitas lainnya tidak perlu repot membuat nasi kuning terlebih dahulu jika ingin menyantapnya.

Untuk harganya juga relatif terjangkau yakni Rp 10.000 – Rp 15.000 dengan lauk yang lengkap. Kemudian, bagaimana dengan keuntungan yang mungkin didapatkan?

Keuntungan Harian

Jika dalam satu hari kamu bisa menjual 50 porsi nasi kuning lengkap dengan harga per porsi Rp 12.000. Maka berikut  ini adalah rincian modal dan keuntungannya setiap hari.

  • Penjualan: 50 * Rp 12.000 = Rp 600.000

Modal

  • Beras: 4 kg * Rp 12.000 = Rp 48.000
  • Tempe: 3 papan * Rp 5.000 = Rp 15.000
  • Mie telur: 3 bungkus * Rp 15.000 = Rp 45.000
  • Telur: 3 kg * Rp 30.000 = Rp 90.000
  • Kentang: 3 kg * Rp 15.000 = Rp 45.000
  • Bahan sambal: Rp 25.000
  • Bahan pelengkap lainnya: Rp 50.000
  • Packaging = Rp 25.000
  • Total Modal = Rp 343.000

Keuntungan harian: Penjualan – Modal

  • Rp 600.000 – Rp 343.000 = Rp 257.000

Jadi keuntungan harian berdagang nasi kuning adalah Rp 257.000.

Keuntungan Bulanan

Dengan berjualan nasi kuning selama 25 hari dalam satu bulan, maka kamu akan mendapatkan keuntungan sebesar:

  • Keuntungan bulanan: 25 * Rp 257.000 = Rp 6.425.000

Jadi keuntungan per bulan yang didapatkan dengan berjualan nasi kuning adalah Rp 6.425.000.

Baca juga: 11 Ide Usaha Jajanan Rumahan Modal Kecil

7. Bubur Kacang Ijo

Selain bubur ayam, ada juga bubur kacang ijo yang menjadi menu primadona saat sarapan. Teksturnya yang lembut, ringan namun mengenyangkan membuat kacang ijo banyak dijadikan alternatif oleh mereka yang kurang menyukai nasi sebagai menu sarapan.

Berpadu dengan gurihnya santan membuat bubur kacang ijo sangat cocok menemani pagi cerahmu sebelum memulai aktivitas berat. Ditambah, menu ini memiliki banyak vitamin dari kacang hijau yang digunakan. Untuk harganya juga sangat terjangkau yang hanya Rp 8.000an saja per porsinya.

Meski begitu, usaha kuliner kacang ijo bisa menjadi salah satu ide usaha jualan sarapan pagi yang menguntungkan lho, berikut rinciannya.

Keuntungan Harian

Jika dalam satu hari kamu mampu menjual sebanyak 50 porsi bubur kacang ijo dengan harga Rp 8.000 per porsinya, maka keuntungan berikut modalnya yaitu:

  • Penjualan: 50 * Rp 8.000 = Rp 400.000

Modal

  • Kacang Hijau: Rp 50.000
  • Santan: Rp 30.000
  • Tepung sagu: Rp 30.000
  • Susu: Rp 30.000
  • Bahan pelengkap lainnya: Rp 30.000
  • Biaya operasional: Rp 30.000
  • Packaging: Rp 25.000
  • Total Modal: Rp 225.000

Keuntungan harian: Penjualan – Modal

  • Rp 400.000 – Rp 225.000 = Rp 175.000

Jadi, keuntungan harian yang bisa kamu peroleh dengan menjual 50 porsi bubur kacang ijo adalah Rp 175.000.

Keuntungan Bulanan

Misalnya kamu dapat berjualan selama 25 hari dalam sebulan, maka keuntungan per bulannya yakni:

  • 25 * Rp 125.000 = Rp 4.375.000

Jadi, keuntungan bulanan dari usaha bubur kacang ijo sebagai menu sarapan adalah Rp 4.375.000.

Usaha kuliner memang menjadi salah satu jalan yang sangat bagus untuk ditempuh karena masyarakat sendiri selalu membutuhkan makanan. Terlebih, tidak semua orang juga sempat menyajikan sarapan setiap paginya. Beberapa ide usaha jualan sarapan pagi yang menguntungkan di atas bisa kamu coba.

Namun perlu diingat bahwa besar kecilnya keuntungan yang diperoleh tergantung dari banyaknya penjualan setiap hari serta mahal atau murahnya bahan-bahan makanan di daerah kamu.

Baca juga

Bagikan:

Arya

Seorang pemuda biasa dari kampung yang kebetulan suka berselancar di dunia maya, khususnya blogger.