Thecronutproject.com – Ingin closing bisnis atau membangun relasi baik dengan klien, rekanan atau pelanggan bisnis Anda? Biasanya, follow up adalah langkah yang dilakukan para pebisnis, seperti Anda, untuk merealisasikan keinginan yang disebutkan di atas. Tindakan ini tidak asing, tetapi follow up artinya apa mungkin masih menjadi pertanyaan bagi beberapa pelaku bisnis.
Kali ini TheCronutProject akan mengulik arti kata follow up dari segi bisnis, dan memberikan beberapa contoh yang menarik.
Arti Follow Up dari Segi Bahasa dan Bisnis
Kata follow-up (dibaca : ˈfälō ˌəp) berasal dari bahasa Inggris yang dalam bahasa Indonesia bermakna menindaklanjuti.
Dari segi bahasa, dalam KBBI arti dari menindaklanjuti adalah mengambil tindakan untuk langkah-langkah selanjutnya.
Dalam sudut pandang bisnis, follow up artinya adalah sebuah langkah yang vital untuk dilakukan secara konsisten untuk memancing atau mendapatkan respons lanjutan dari konsumen, pelanggan, klien atau calon rekan bisnis Anda.
Tentunya tindakan ini adalah kelanjutan setelah Anda mengenalkan produk atau jasa yang sebuah organisasi atau perusahaan tawarkan kepada target-target tersebut.
Peran Follow Up Untuk Bisnis Anda
Setelah mengetahui follow up artinya apa, Anda juga harus tau apa saja peran follow up untuk bisnis. Peran follow-up sangat variatif dalam mendukung pertumbuhan sebuah bisnis. Mulai dari :
- Mengingatkan klien, pelanggan atau rekanan yang potensial terhadap keberadaan produk atau jasa sebuah organisasi atau perusahaan,
- Meningkatkan sales (penjualan),
- Memperbaharui informasi tentang produk atau jasa yang ditawarkan,
- Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau rekanan baru,
- Memahami kebutuhan pelanggan, klien atau rekan bisnis,
- Mendapatkan social proof berupa testimoni atau review, hingga
- Mengembangkan potensi relasi bisnis untuk target jangka panjang.
Ketika pelaku dalam industri bisnis paham dengan arti follow up, menguasai, dan menerapkan strategi follow-up secara konsisten dan tepat, maka langkah tersebut membantu membangun reputasi bisnis yang baik.
Tidak berhenti sampai di situ, Anda juga memiliki peluang mengakuisisi pasar dan menjadi lebih maju dari kompetitor sehingga potensi mendatangkan cuan lebih banyak pun terbuka lebih besar.
Baca juga: 4 Contoh Kalimat Menawarkan Produk yang Menarik
Pahami Dasar Teknik Follow Up
Seperti berbagai strategi sales (penjualan) dan marketing (pemasaran), follow-up juga punya berbagai jenis teknik dan media. Sebagai pelaku bisnis, teknik termasuk adab melakukan follow-up adalah hal mendasar yang patut dikuasai, diantaranya adalah :
- Melakukan pemetaan data perjalanan dari klien, pelanggan atau rekanan bisnis Anda terhadap produk atau jasa yang Anda tawarkan. Hal ini dapat memudahkan Anda untuk memfilter target pasar yang perlu Anda dekati dengan langkah follow-up agar tidak salah sasaran.
- Komunikasi yang tepat dengan bahasa, kalimat dan sopan namun tidak bertele-tele. Dalam teknik ini, pastikan Anda memposisikan target pasar Anda dengan baik, hindari kalimat yang berkesan memaksa, terburu-buru, mengintimidasi.
- Carilah waktu yang umumnya tidak mengganggu kegiatan harian pelanggan, klien atau rekan bisnis Anda. Ada pilihan waktu di pagi hari, atau sore hari ketika awal dan akhir kegiatan harian dilakukan.
- Pilih media komunikasi yang tepat untuk melakukan follow-up berdasarkan waktu tersebut, dan target pasar bisnis Anda. Memilih media yang tepat dapat Anda lakukan dengan menanyakan langsung pada target pasar Anda di tahap pengenalan produk.
Media dan Contoh Bentuk Follow-Up Zaman Now
Saat ini tersedia berbagai media digital yang memudahkan pebisnis melakukan pemasaran dan penjualan, tak terkecuali dalam hal follow-up.
Jika sudah paham arti follow up, berikut ini adalah 2 media paling umum yang digunakan saat ini untuk follow up baik kepada pelanggan/ customer, klien dan juga rekan bisnis Anda :
1. Email
Penggunaan email sebagai media follow-up masih digandrungi para pelaku bisnis, dari yang sudah punya nama hingga yang masih dalam tahap merintis. Untuk follow-up melalui email, perhatikan teknik penulisan pada bagian subjek, dan badan email.
Anda perlu menemukan formula yang tepat untuk membuat pembaca tertarik membuka dan membaca email Anda ketika mereka melihat subjek email yang Anda kirimkan.
2. Whatsapp
Sedikit berbeda dengan teknik follow-up melalui email, dengan menggunakan whatsapp, kemungkinan terjadi komunikasi dua arah antara Anda dengan pelanggan, klien ataupun rekan bisnis lebih besar.
Untuk itu Anda perlu menggunakan kata-kata yang mudah dipahami, lebih akrab tetapi tetap sopan, dan menyusun struktur percakapan yang singkat dan jelas.
Berikut ini beberapa contoh model follow-up yang bisa diterapkan baik via email maupun whatsapp :
- Kontak mereka di hari yang sama ketika mereka mengunjungi landing page, situs web, atau berkomunikasi dengan Anda untuk mengenal produk atau jasa yang ditawarkan untuk menawarkan konsultasi yang lebih rinci terkait kebutuhan mereka,
- Beri jeda bila mereka belum memutuskan untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Kemudian, ingatkan kembali mereka tentang produk Anda lewat sapaan via whatsapp atau email dengan ucapan terima kasih atas kesediaan mereka mengunjungi situs web bisnis Anda, melakukan registrasi atau mengontak Anda via whatsapp sekedar untuk bertanya,
- Sapa mereka dengan menanyakan pengalaman mereka dalam membeli produk atau menggunakan jasa yang Anda tawarkan, tanyakan masukan atau ulasan mereka,
- Terapkan teknik scarcity atau FOMO (Fear Of Missing Out) dengan memberikan penawaran spesial untuk jasa atau produk yang pernah mereka tanyakan atau pernah mereka beli agar mereka melakukan pembelian ulang atau repeat order.
Dengan pemahaman arti follow-up yang solid, dan menerapkan teknik yang tepat dan konsisten, siapa tahu Anda bisa melakukan closing lebih cepat dan hemat!