Thecronutproject.com – Investasi di bidang properti dinilai sebagai investasi jangka panjang yang menguntungkan. Walaupun modalnya cukup besar, tapi keuntungan dan nilai dari investasi ini sangat besar.
Bagi pemula, tidak perlu bingung tentang cara menghitung keuntungan bisnis properti karena ternyata cukup mudah. Artikel kali ini akan membahas kelebihan dan cara menghitung keuntungan dari bisnis ini.
Mudah! Ini Cara Menghitung Keuntungan Bisnis Properti
Jika investasi properti dilakukan dengan cara membeli sebuah unit properti maka cara menghitung keuntungannya cukup mudah. Unit properti bisa mendapatkan keuntungan dengan cara menjualnya kembali atau menyewakannya.
Jika ingin cepat mendapat keuntungan, maka bisa dilakukan penjualan kembali. Namun jika ingin terus mendapatkan income dari unit properti yang sudah dibeli, maka bisa disewakan saja.
Sistem sewa memang tidak bisa mengembalikan modal dengan cepat, namun bisa dijadikan passive income yang mendatangkan keuntungan di masa depan.
Perhitungan keuntungan bisa dilakukan dengan menggunakan analisis ROI atau return on investment. Berikut ini adalah tahapan yang harus diketahui sebelum menghitung ROI pada bisnis properti:
1. Rumus ROI
Return on investment didapatkan dari perhitungan sebagai berikut:
Total pendapatan – cost (modal investasi) : cost X 100%
Biasanya, ROI dihitung dengan periode tahunan walaupun tidak selalu begitu. Jadi, unit properti harus dibeli dulu, pada akhir tahun atau setelah properti berusia satu tahun, barulah ROI bisa dihitung.
Tentu saja di akhir periode unit properti harus sudah terjual atau berhasil disewakan.
2. Ketahui Selisih Harga
Untuk bisa mendapatkan angka-angka guna mengisi rumus di atas, yang pertama harus diketahui adalah selisih harga unit properti. Selisih harga pada saat membeli dan menjual kembali inilah yang disebut sebagai total pendapatan di bisnis ini.
Misalnya, sebuah rumah dibeli dengan harga 500 juta, kemudian di akhir periode rumah tersebut laku dijual seharga 850 juta Rupiah. Maka, ada selisih 350 juta yang bisa dimasukkan sebagai total pendapatan.
3. Modal Investasi atau Biaya-biaya
Setelah mengetahui pendapatan, menghitung ROI juga harus mengetahui biaya-biaya atau modal investasi yang telah dikeluarkan.
Pada kasus di atas, jelas ada modal investasi sebesar 500 juta dan inilah yang akan dimasukkan pada perhitungan ROI.
Jika pembelian unit properti kemudian disertai dengan kegiatan renovasi, pengurusan surat-surat di notaris, dan juga biaya lain seperti biaya promosi, maka itu harus dimasukkan juga ke dalam komponen biaya pada perhitungan ROI.
Tapi jika tidak ada, maka harga beli sudah bisa dikategorikan sebagai modal investasi.
Baca juga: Konsep Desain Rumah Sehat yang Tren di Tahun 2022
4. Simulasi Perhitungan Keuntungan
Dengan contoh kasus di atas, didapatkan simulasi menghitung keuntungan bisnis properti seperti ini:
Total pendapatan : 950.000.000
Modal investasi : 500.000.000
ROI : Total pendapatan – Modal investasi x 100%
Modal Investasi
= 850.000.000 – 500.000.000 x 100%
500.000.000
= 70%
Jadi, ada keuntungan sebesar 70% dari unit properti yang dibeli setahun kemudian atau di akhir periode.
4. Keuntungan bisnis properti dari Sewa
Bisnis properti bisa juga mendapat keuntungan jika unit properti tadi disewakan. Perhitungan keuntungan bisa didapatkan dengan menghitung yield. Yield adalah total sewa pertahun dibagi dengan harga properti saat dibeli.
Contohnya adalah sebagai berikut ini:
Unit properti dibeli dengan harga 100 juta kemudian disewakan seharga 5 juta per tahun. Maka, yield dari unit properti ini adalah sebesar 5%.
Mau lebih paham lagi mengenai bisnis properti? Simak ulasan lebih lengkapnya di artikel ini https://www.cronutdigital.com/bisnis-properti/
Nah, itulah tadi cara menghitung keuntungan bisnis properti. Keuntungan bisa didapat dari perhitungan ROI dan juga yield. Nilai jual properti yang baik akan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Untuk itu pastikan membeli unit properti yang prospektif. Lakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli, ya.