Sebelum melakukan investasi, hendaknya harus mengetahui cara menghitung keuntungan investasi terlebih dahulu. Berikut ini cara perhitungan keuntungan dari beberapa jenis investasi.
Memiliki investasi di luar penghasilan bulanan, sudah menjadi kebutuhan yang banyak dilakukan. Bukan hanya oleh pegawai atau pebisnis, investasi juga mulai dilirik oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Bahkan, ibu-ibu rumah tangga juga berlomba-lomba mencari tahu ragam investasi dan mempelajari cara menghitung keuntungan investasi.
Sebenarnya tidak ada yang sulit dalam menghitung keuntungan investasi. Semua itu tergantung kepada instrumen investasi apa yang dipilih. Berbeda jenis investasi, akan berbeda pula detail penghitungan keuntungannya.
Dalam beberapa kasus, lembaga keuangan bahkan menawarkan persentase margin yang berbeda satu sama lain.
Cara Menghitung Keuntungan Investasi
Berikut adalah beberapa jenis investasi dan cara menghitung keuntungan investasi tersebut:
1. Deposito
Investasi dalam bentuk deposito pasti sering sekali ditawarkan oleh perusahaan perbankan. Terutama, jika memiliki rekening simpanan di suatu bank tertentu, baik konvensional maupun syariah.
Jika nasabah memiliki simpanan dalam bentuk deposito, maka cara menghitung keuntungan investasi deposito sangatlah mudah.
Deposan harus mengetahui berapa besar bunga yang ditawarkan oleh bank, sebagai imbal jasa penempatan deposito. Bunga tersebut haruslah sesuai dengan yang tertera di dalam bilyet deposito.
Satu hal yang perlu diingat, bahwa bunga deposito yang terpampang di banking hall adalah bunga gross yang masih harus dipotong pajak. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Keuntungan Deposito = ((nominal deposito x suku bunga x tenor dalam satuan hari)/365 hari) – Pajak
Jadi ketika deposan menginvestasikan uang sebesar Rp 100.000.000,00 di sebuah bank, selama 1 bulan, dengan suku bunga 6%, asumsi pajak 20%.
Maka keuntungan yang didapat adalah ((Rp 100.000.000,00 x 6% x 30) / 365)-20% = Rp 394.520,00. Artinya, setiap bulan nasabah akan menerima sebesar tersebut.
2. Saham
Keuntungan di dalam investasi saham sering disebut capital gain. Keuntungan adalah selisih harga jual dan harga beli saham tersebut.
Maka, ketika investor hendak menghitung keuntungan yang sudah didapat dari saham yang ditanam, hitunglah dengan rumus berikut:
(Harga jual – harga beli) x lembar saham
3. Properti
Properti ternyata tidak sekadar jual beli tanah dan bangunan saja. Beberapa perusahaan membuat properti sebagai lahan bisnis yang mendatangkan keuntungan.
Menghitung keuntungan properti pun sangat mudah. Pebisnis cukup membandingkan selisih harga jual dan harga pada saat membeli, lalu dibagi dengan harga awal.
Misalnya investor membeli properti seharga 250.000.000,00. Satu tahun kemudian dijual dengan harga 450.000.000,00.
Cara menghitung keuntungannya adalah Rp 450.000.000,00 – Rp 250.000.000,00 hasilnya dibagi 250.000.000 dan dikali 100%. Maka didapat keuntungan sebanyak 80%.
4. Reksadana
Hal yang perlu diketahui pada investasi reksadana adalah adalah harga dari reksa dana tersebut, yang merupakan harga acuan dan biasa disebut Nilai Aktiva Bersih (NAB) dan juga unit yang dimiliki. NAB digunakan untuk menghitung keuntungan reksadana.
Misalnya, investor memiliki dana Rp 5.000.000,00 untuk berinvestasi reksadana dengan NAB per unit seharga Rp 1.000,00. Maka investor tersebut memiliki unit penyertaan sebanyak 5.000 unit.
Keuntungan yang didapat adalah NAB ketika penjualan dikalikan dengan banyaknya unit yang dimiliki, dikurangi dengan modal awal investasi.
5. Logam Mulia
Investasi berikutnya yang tak kalah menguntungkan adalah logam mulia atau emas batangan. Selain mudah, harga jual beli emas sangat terbuka di berbagai situs.
Penjualan kembali logam mulia mengacu kepada harga buyback yang tercantum di situs penjualan logam mulia. Artinya, jika ingin memperoleh keuntungan, pastikan harga buyback masih lebih tinggi dari harga beli yang dikeluarkan ketika membeli emas.
Berbicara mengenai investasi, jenis investasi yang cocok untuk mahasiswa juga perlu kamu pelajari
Mengenal ragam investasi, juga harus membuat calon investor jeli dengan cara menghitung keuntungan investasi tersebut.
Terkadang, kesalahan menghitung bisa membuat investasi mengalami kerugian alih-alih meraup keuntungan setelah menanam modal selama beberapa waktu. Selain itu, pastikan memilih jenis investasi yang aman dan sesuai dengan kemampuan keuangan masing-masing.