Thecronutproject.com – Agar tidak rugi, wajib kalian ketahui cara menghitung modal awal usaha. Terlebih lagi, usaha makanan atau kuliner yang nantinya akan dibangun.
Siapa pun yang menjalankan bisnis pasti akan merasakan jatuh bangun. Ada kalanya bisnis merugi, namun ada juga saat penjualan menghasilkan untung besar.
Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar, hanya saja jangan sampai mengalami kerugian berkali-kali.
Salah satu kunci untuk menghindarinya adalah dengan memahami cara menghitung modal awal usaha makanan. Ya, ini penting dipahami bagi mereka yang ingin terjun ke bisnis kuliner.
Tingkat Kepentingan Modal Awal Usaha
Modal adalah elemen yang penting dalam sebuah bisnis dan tidak bisa sembarangan dalam merencanakannya. Mulai dari perolehan sumber, penggunaan, hingga perputaran uangnya harus dipikirkan sebaik mungkin.
Menggunakan cara menghitung modal awal usaha makanan yang benar akan meminimalisir resiko bisnis. Sebaliknya, jika diawali dengan langkah yang tepat, arus modal akan lancar dan usaha kian berkembang.
Bagaimana Cara Menghitung Modal Awal untuk Bisnis Makanan?
Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan ketika memasuki dunia bisnis, khususnya bisnis kuliner. Saat ini sudah banyak orang yang terjun ke dunia tersebut sehingga persaingan semakin ketat.
Walaupun demikian, bukan berarti harus menyerah di awal. Kalau memang berniat untuk usaha makanan, maka perhatikan poin-poin di bawah ini saat sedang merencanakan modal awal:
1. Buat Daftar Pengadaan
Dalam menjalankan usaha makanan pasti membutuhkan peralatan. Ini merupakan investasi seseorang terhadap benda-benda yang akan membantunya dalam proses produksi, misalnya meja dan kursi, oven, alat masak, dan sebagainya.
Tulis seluruh barang yang dibutuhkan dan harus dibeli. Apabila ada benda-benda di rumah yang masih bisa dipakai sebaiknya pergunakan yang ada dahulu, kecuali bisnis yang direncanakan berskala besar.
2. Hitung Biaya Bahan Makanan
Selain peralatan, bisnis kuliner pun pasti membutuhkan bahan-bahan pembuat makanannya. Hitungan biaya ini tidak bisa disamakan antara satu usaha dengan usaha makanan lainnya, kecuali makanan yang diproduksi serupa.
Adapun perbedaan modal untuk bahan makanan tergantung si pemilik. Apakah mau menggunakan bahan dengan berkualitas nomor satu atau yang standar saja. Semakin bagus bahan makanan yang digunakan, maka modal awal yang dibutuhkan pun semakin besar.
3. Kalkulasi Biaya Operasional
Selain biaya barang-barang yang dibutuhkan serta bahan makanan, ada satu lagi biaya pokok yang tak boleh dilupakan, yaitu biaya operasional.
Biaya ini dibagi dua kategori: jangka pendek (harian atau mingguan) dan jangka panjang (bulanan).
Beberapa orang ada yang menggabungkan biaya barang dan bahan ke dalam biaya operasional, tapi ada juga yang membedakannya.
Contoh biaya operasional adalah biaya listrik, sewa toko, maintenance alat-alat, dan sebagainya.
4. Asumsikan Gaji Pegawai
Komponen biaya ini bisa dihilangkan kalau proses pembuatan makanan dilakukan sendiri atau bersama anggota keluarga. T
api saat memiliki asisten, perkiraan gaji pegawai harus dimasukkan ke dalam perhitungan modal awal. Meskipun asistennya nanti hanya satu atau dua orang, tetap saja ini beban biaya yang harus dipenuhi.
Cara menentukan gaji pegawai bermacam-macam. Ada yang mencari pembanding dengan bisnis serupa atau mengikuti UMR (upah minimum region).
Ingat, berikan gaji yang wajar dan sesuai dengan beban pekerjaannya.
5. Siapkan Budget Promosi dan Dana Lain-Lain
Biaya promosi tampaknya tidak penting tapi sebenarnya tetap harus dikalkulasikan. Bagaimanapun juga kegiatan promosi pasti membutuhkan biaya sekecil apapun itu.
Biaya promosi bisa termasuk cetak flyer, memberikan potongan harga, promo-promo, desain iklan untuk dipasang di media sosial, dan sebagainya.
Selain itu, tak ada salahnya juga mempersiapkan dana lain-lain sebagai antisipasi kebutuhan darurat yang di luar dugaan. Tidak harus besar nominalnya tapi setidaknya bisa menjadi pegangan di awal.
Referensi buat yang ingin buka usaha makanan:
Itulah cara menghitung modal awal usaha makanan yang simpel dan mudah, khususnya bagi pemula. Baik usaha rumahan ataupun pabrik kecil, perhitungan modal awal harus dilakukan dengan baik.
Ini pun membantu proses pelunasan hutang apabila memang sumber modal awal berasal dari pinjaman.