Thecronutproject.com – Menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan bisnis lain membuat ternak lele banyak dipilih pengusaha sebagai sumber pendapatan tambahan. Modal ternak lele sampai panen juga tergolong kecil, ditambah masa panennya yang singkat sehingga sangat cocok untuk pemula yang ingin mulai berbisnis.
Selain itu, pemasaran hasil panen terbilang mudah dengan harga jual yang dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Mulai dari pengepul lele, pedagang ikan, hingga konsumen secara langsung.
Yuk, langsung saja simak informasi seputar modal yang harus dipersiapkan untuk memulai usaha ternak lele, serta tips memaksimalkan keuntungannya.
Modal Ternak Lele Sampai Panen
Untuk memulai usaha ternak lele, kamu perlu mempersiapkan modal awal untuk membeli perlengkapan budidaya yang terdiri dari kolam, bibit, pakan dan probiotik. Selengkapnya untuk perincian modal akan dijabarkan dalam tabel berikut.
Modal ternak lele 3 jutaan sudah termasuk biaya operasional sampai panen dalam kurun waktu 2,5-3 bulan. Dari modal tersebut, keuntungan yang didapat dihitung berdasarkan harga jual per kg di pasar.
Harga jual ikan lele terbaru saat ini mencapai Rp 33.100 per kg. Dalam 1 kg berisi sekitar 7 ikan lele. Berikut hasil penghitungan keuntungan yang didapat.
- Penjualan = 1000 : 7 – 10% (persentase maksimal kematian ikan) x harga jual
Penjualan = 142 – 10% x Rp 33.100
Penjualan = 127 x Rp 33.100
Penjualan = Rp 4.203.700
- Keuntungan bersih = Penjualan – Modal
Keuntungan bersih = Rp 4.203.700 – Rp 3.090.000
Keuntungan bersih = Rp 1.113.700
Baca juga: Cara Ternak Ikan Lele di Ember (Perlengkapan dan Metode)
Tips Agar Keuntungan Ternak Lele Maksimal
Sebelumnya sudah mengetahui modal ternak lele serta jumlah keuntungan yang didapat selama sekitar 2,5-3 bulan pertama sekitar Rp 1 jutaan. Kamu dapat memaksimalkan keuntungan tersebut dengan melakukan beberapa tips berikut ini.
1. Budidaya sendiri di lahan milik sendiri
Mengingat keuntungan ternak lele 1000 ekor sangat terbatas, sebaiknya lakukan budidaya secara mandiri di kolam sendiri.
Daripada menyewa, lebih baik menabung untuk membeli kolam sendiri agar bisa mendapatkan keuntungan penuh.
2. Kuasai cara budidaya yang Benar
Karena melakukan budidaya sendiri, tentunya kamu harus mempersiapkan diri dengan pengetahuan bagaimana cara beternak lele dengan benar.
Lele memang tahan dengan berbagai kondisi. Namun, pasar menginginkan lele yang berkualitas. Untuk menjaga kualitasnya, kamu harus menguasai manajemen air, manajemen kolam, manajemen pakan, manajemen sortir, hingga manajemen panen.
Kamu bisa mempelajarinya lewat YouTuber peternak lele yang sudah sukses, mengikuti pelatihan, atau berguru langsung ke para pengusaha budidaya lele dengan membayar sejumlah uang.
3. Tambah skala budidaya
Setelah mengetahui pengelolaan ikan lele dengan benar serta bisa melakukannya, tingkatkan kuantiti anakan lele yang akan diternak menjadi 2.000 ekor.
Setelah berhasil, tambah lagi modal ternak lele untuk investasi 1.000 ekor dan seterusnya. Dengan syarat, harus menguasai pengetahuan budidaya ternak lele terlebih dahulu. Dengan meningkatkan skala budidaya, tentunya keuntungan bersih yang didapat semakin bertambah.
Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa 1.000 ekor bisa memberikan keuntungan sekitar Rp 1 jutaan. Artinya, kamu dapat meraup keuntungan Rp 5 jutaan jika membudidaya 5.000 ekor anakan lele.
Baca juga: Modal Usaha Pecel Lele (Modal Awal, Operasional dan Tetap)
4. Bangun relasi dengan para pelaku bisnis lele
Terakhir yang tak kalah penting namun sering terlupakan oleh pemula yaitu membangun relasi dengan para pelaku bisnis lele, seperti tengkulak dan bandar lele di pasar perikanan. Sempatkan waktu untuk mengobrol dengan ramah serta mencari tahu harga di pasaran.
Dengan mengikuti tips tersebut, keuntungan yang didapat berkali-kali lipat dari modal ternak lele yang sudah diinvestasikan. Semoga berhasil.