Thecronutproject.com – Sebelum membuka usaha air minuman isi ulang, hendaknya pahami dulu berapa modal usaha air isi ulang yang harus dikeluarkan.
Pandemi Covid-19 membuat banyak orang kehilangan mata pencaharian dan harus mencari usaha atau bisnis baru untuk dijalankan.
Di antara banyak pilihan usaha yang tersedia, bisnis air isi ulang termasuk yang memiliki potensi baik dengan modal tidak terlalu besar.
Modal usaha air isi ulang cukup terjangkau, dengan nominal beberapa juta rupiah saja. Adapun potensi keuntungan bisa berkali-lipat seiring berjalannya waktu.
Nah, kira-kira bagaimana peluang, modal, dan proyeksi keuntungan dari usaha air isi ulang tersebut?
Modal Usaha Air Isi Ulang Sesuai Jenis
Perhitungan bisnis air isi ulang ini bervariasi tergantung jenis teknologi yang digunakan serta tempat yang anda miliki.
Pada artikel ini, kami hanya akan membahas mengenai modal usaha air minum isi ulang dari alat (teknologi pengisian) serta biaya operasional bulanan yang akan anda butuhkan.
- Air mineral
Yang dimaksud dengan air mineral adalah air dari sumber-sumber seperti air gunung, PDAM, atau sumur bor yang kemudian melalui proses penyaringan melalui filter dan sterilisasi menggunakan cahaya UV.
Ini adalah tipe air isi ulang yang anda biasa temui di banyak tempat dan harga jualnya berkisar antara 4000-6000 Rupiah.
Kelebihan dari isi ulang jenis ini adalah modal awalnya yang kecil. Mesin pengolah air bisa anda dapatkan dari mulai 10-18 jutaan saja, tergantung produsen.
Namun, kekurangan dari air isi ulang jenis ini adalah mesin tidak mampu menyaring partikel-partikel yang terlampau kecil, sehingga jika sumber air yang anda gunakan sangat kotor atau berbau maka hal tersebut masih akan terasa di produk akhirnya.
- Air RO
Air RO (Reverse Osmosis) adalah jenis air yang cukup tinggi permintaannya di masyarakat karena hasil akhirnya terasa lebih segar dan ringan untuk diminum.
Teknologi Reverse Osmosis memungkinkan partikel-partikel yang berukuran sangat kecil untuk ikut tersaring. Hal inilah yang menyebabkan rasa dari air RO lebih masyarakat sukai.
Banyak masyarakat pun beranggapan bahwa produk air yang menggunakan teknologi RO lebih sehat dari air mineral biasa baik yang berupa kemasan maupun isi ulang. Karena, airnya lebih steril dari mineral.
Namun, penelitian dari WHO justru berkesimpulan sebaliknya. Menurut WHO, air mineral mengandung mineral-mineral yang tubuh anda perlukan seperti kalium dan magnesium.
Jika air yang masyarakat konsumsi sehari-hari memiliki kekurangan mineral, maka mereka yang meminumnya pun berpotensi mengalami gangguan kesehatan.
Harga dari mesin air RO pun lebih mahal, yang berada di kisaran Rp 25 jutaan.
- Jenis air lainnya
Selain air mineral dan air RO, sekarang di pasaran pun beredar banyak perusahaan yang menawarkan teknologi-teknologi beragam.
Di antaranya adalah teknologi ozon (seperti yang ditawarkan perusahaan “Biru”), air alkali (seperti Kangen Water), dan lain-lainnya.
Modal yang perusahaan-perusahaan ini tawarkan bervariasi dari mulai belasan hingga ratusan juta rupiah. Namun, produk akhirnya pun lebih mahal dari air isi ulang biasa atau RO.
Rincian Modal Air Mineral dan Air RO
Berikut rincian modal usaha air isi ulang 2021 untuk air mineral dan air RO.
1. Air mineral
Menghitung rincian modal yang di keluarkan untuk usaha air isi ulang jenis air mineral.
Perhitungan modal
- Pembelian mesin
Mesin dapat anda dapatkan di beragam penjual dengan rata-rata sekitar Rp 15-18 juta.
- Penataan toko
Sebelum berjualan, tentunya anda harus menata ruangan toko dengan membeli barang-barang seperti kursi, meja, serta mengecat dinding.
Perkiraan modal yang anda butuhkan adalah sekitar Rp 3 juta.
- Membeli galon kosong
Galon kosong dapat anda dapatkan dengan harga sekitar Rp 35 ribu per-piece.
Idealnya, anda membeli 20 galon kosong sehingga modal yang anda butuhkan adalah Rp 700 ribu.
- Alat promosi
Agar gerai air isi ulang anda dikenal pelanggan, tentunya anda perlu membuat spanduk serta flyer untuk dibagikan ke tetangga sekitar.
Modal yang anda perlukan adalah sekitar Rp 500 ribu.
- Motor
Anda dapat membeli motor bekas dengan harga Rp 3 juta, kemudian gantungan galon senilai Rp 500 ribu. Jadi, total yang anda butuhkan adalah Rp 3,5 juta.
- Biaya operasional bulanan
Biaya operasional mencakup gaji pegawai pengantar galon senilai Rp 2 juta, listrik senilai Rp 200 ribu, air baku PDAM senilai 1 juta rupiah, penggantian filter senilai Rp 150 ribu, tutup dan tisu galon senilai Rp 150 ribu, dan biaya lain-lain Rp 300 ribu.
Maka, biaya operasional per bulan adalah senilai Rp 3.800.000.
Total modal usaha air isi ulang yang anda butuhkan di bulan pertama adalah Rp 29.500.000.
Proyeksi keuntungan per bulan dan balik modal
- Jika harga jual per galon Rp 5.000 dan anda bisa menjual hingga 50 galon per hari, maka keuntungan kotor anda adalah Rp 250 ribu per hari.
- Keuntungan kotor per bulan yang anda dapatkan adalah Rp 7.500.000.
- Biaya operasional per bulan yang anda keluarkan Rp 3.800.000.
- Maka, keuntungan bersih per bulan adalah Rp 3.700.000 (Rp 7,5 juta – Rp 3,8 juta).
- Untuk mencapai balik modal, anda membutuhkan sekitar 8-9 bulan.
2. Air RO
Menghitung rincian modal yang di keluarkan untuk usaha air isi ulang jenis air RO.
Perhitungan modal
- Modal yang anda butuhkan adalah Rp 35.950.000 (karena mesin RO lebih mahal Rp 7 juta dari mesin air mineral biasa).
- Biaya operasional sama dengan depot air mineral biasa.
Proyeksi keuntungan per bulan dan balik modal
- Jika harga jual per galon Rp 7.000 rupiah dan anda bisa menjual 50 galon per hari, maka keuntungan kotor anda adalah Rp 10.050.000
- Biaya operasional per bulan yang anda keluarkan Rp 3.800.000
- Maka, keuntungan bersih per bulan adalah Rp 6.250.000
- Untuk mencapai balik modal, anda membutuhkan sekitar 6 bulan
Kesimpulan
Usaha air minum isi ulang adalah usaha yang cukup menjanjikan di masa pandemi ini. Selain itu, modal usaha air isi ulang pun tidak terlalu besar, dengan proyeksi balik modal yang kurang dari satu tahun.
Namun tentunya perhitungan bisnis air isi ulang ini tidaklah saklek. Modal awal bisa sekali anda pangkas dengan mencari produsen alat yang lebih murah.
Kemudian, proyeksi keuntungan pun akan bervariasi tergantung dari usaha anda dalam menjalankannya.