Thecronutproject.com – Sudah tahu rumus modal akhir untuk mengetahui berapa modal yang dapat kamu gunakan untuk melanjutkan bisnismu di periode selanjutnya? Simak ulasan ini sampai habis!
Dalam menjalankan bisnis, tidak sedikit pengusaha sibuk dengan branding dan marketing kemudian melupakan laporan keuangan. Pada laporan keuangan, tidak hanya modal awal, laba dan rugi saja yang perlu dihitung, tetapi modal akhir juga patut diketahui.
Walaupun usaha kamu terbilang usaha mikro atau kecil, jangan meremehkan laporan keuangan. Laporan keuangan tidak hanya berfungsi untuk mengetahui laba, rugi dan modal yang dapat diputar kembali untuk periode usaha selanjutnya, tetapi elemen yang satu ini juga merupakan bagian strategis untuk keberlangsungan sebuah usaha.
Mari kenalan lebih dalam dengan modal akhir dan rumus modal akhir!
Apa itu Modal Akhir?
Pada dasarnya, modal akhir atau final capital adalah sejumlah dana yang akan digunakan sebagai modal usaha untuk periode perputaran usaha berikutnya.
Dana ini sebenarnya adalah modal awal setelah dipengaruhi berbagai faktor usaha, seperti investasi, keuntungan, penarikan dana oleh pemilik usaha (disebut prive), dan kerugian.
Peran Perhitungan Modal Akhir
Kamu tentu ingin bisnis atau usaha kamu tidak kolaps di tengah jalan karena tidak ada laporan keuangan, atau malah laporan keuangannya kacau, tidak terpisah dengan penggunaan uang secara pribadi, bukan?
Untuk itulah sangat penting memahami peran strategis dari menghitung modal akhir. Diantara fungsinya adalah sebagai berikut ini :
- Mengetahui sirkulasi perputaran modal,
- Menghitung jumlah modal yang masuk untuk keberlangsungan bisnis atau usaha selanjutnya,
- Menganalisis dan melakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan bisnis kamu,
- Mendapatkan laporan perubahan modal dan meninjau dampaknya terhadap bisnis,
- Membantu kamu membuat keputusan ketika berhadapan dengan berbagai kondisi yang mempengaruhi kelanjutan bisnis kamu.
Yap, ternyata peran perhitungan modal akhir tidak hanya berhenti untuk tahu jumlah modal yang bisa kamu pakai untuk perputaran di periode selanjutnya.
Tapi, lebih jauh dari itu, dengan memahami dan menerapkan perhitungan modal awal, modal akhir dalam laporan keuangan yang rapi akan sangat membantu kamu membuat kebijakan dan mengelola usahamu.
Elemen Penting Untuk Rumus Modal Akhir
Mungkin yang membuat seorang pebisnis malas membuat laporan keuangan adalah asumsi bahwa membuat laporan keuangan adalah hal yang rumit. Tetapi sebenarnya, untuk modal akhir perhitungannya tidak serumit yang kamu bayangkan, lho!
Jika sejak awal kamu membiasakan diri mencatat berbagai elemen keuangan bisnis atau usaha kamu, maka perhitungan modal akhir bisa dilakukan dengan lebih mudah. Pastikan elemen-elemen berikut ini kamu pahami dan kamu miliki dalam catatan pembukuan bisnis secara konsisten!
1. Modal Awal
Modal awal merupakan keseluruhan dana yang diinvestasikan ke sebuah bisnis atau usaha untuk menunjang operasional usaha tersebut ketika awal dirintis. Singkatnya, ia adalah dana awal untuk mendirikan sebuah usaha atau bisnis.
Modal ini dapat dihitung dengan menjumlahkan total modal kerja, investasi dan operasional.
2. Laba/Rugi
Laba adalah keuntungan bersih yang didapat dari bisnis atau usaha kamu. Sementara rugi adalah pengeluaran yang jumlahnya lebih dari pendapatan kamu.
Cara menghitung laba adalah dengan menghitung selisih dari pendapatan dengan biaya awal (modal awal). Jika hasil perhitungan selisihnya di atas nol rupiah, maka artinya angka tersebut adalah laba.
Untuk mengetahui rugi, caranya juga sama. Tetapi, jika hasil perhitungan pendapatan dengan biaya (modal awal) menunjukan selisih di bawah nol rupiah, artinya selisih angka tersebut dicatat sebagai rugi.
Baca juga: 5 Cara Menghitung Laba Ditahan dengan Akurat + Rumus
3. Prive
Dikenal sebagai penarikan dana dari pemilik usaha, baik untuk kepentingan usaha itu sendiri, maupun untuk kepentingan pribadi. Prive dicatat sebagai modal milik pemilik usaha tersebut, dalam hitungan uang tunai.
Prive juga berisi informasi tentang hal-hal yang menyebabkan modal tersebut berubah, baik berkurang maupun bertambah sampai akhir periode akuntansi yang telah ditentukan pemilik usaha.
Simulasi Rumus Modal Akhir
Rumus modal akhir bisa dilakukan berdasarkan laba atau rugi dari usaha kamu.
1. Rumus Modal Akhir Jika Laba
MODAL AKHIR = MODAL AWAL + [LABA – PRIVE]
Contohnya, jika modal awal Fulan adalah sebanyak Rp10.000.000, kemudian laba bersih adalah Rp5.000.000, dan prive Fulan tercatat sebanyak Rp2.500.000 maka simulasinya sebagai berikut :
10.000.000 + [5.000.000 – 2.500.000] = 10.000.000 + 2.500.000 = 12.500.000
Total modal akhir untuk perputaran usaha selanjutnya adalah 12.500.000. Laba bersih yang dimiliki adalah 2.500.000.
2. Rumus Modal Akhir Jika Rugi
MODAL AKHIR = MODAL AWAL – [RUGI + PRIVE]
Dengan angka yang sama pada contoh pertama, yaitu modal awal Fulan adalah sebanyak Rp10.000.000, kemudian laba bersih adalah Rp1.000.000, dan prive Fulan tercatat sebanyak Rp2.500.000, maka simulasinya sebagai berikut :
10.000.000 + [1.000.000 +2.500.000] = 10.000.000 – 3.500.000 = 6.500.000
Total modal akhir untuk perputaran usaha selanjutnya adalah 6.500.000. Nah, setelah mengetahui rumus modal akhir dan melihat simulasinya, ternyata perhitungan tidak serumit yang kamu bayangkan, bukan?
Jika kamu merasa masih rumit, sekarang banyak sekali tersedia aplikasi atau software berbayar yang dapat kamu manfaatkan untuk membuat laporan keuangan bisnis.