12 Jenis Tanaman Cepat Panen, Laku di Pasaran dan Menguntungkan

Arya

Tanaman Cepat Panen

Thecronutproject.com – Bisnis tanaman saat ini, punya prospek yang sangat menjanjikan. Jika tertarik untuk menggeluti bisnis ini, maka bisa dipilih jenis tanaman cepat panen dan mahal harga jualnya. Tentu saja, pilihannya sangat beragam dan teknik perawatannya pun berbeda-beda.

Di Indonesia, bisnis tanaman bisa jadi pilihan tepat karena memang lingkungannya mendukung untuk budidaya tanaman. Langsung saja simak apa saja jenis tanaman yang terbilang cepat panen dan harga jualnya bisa mahal, sehingga cocok untuk dijadikan bisnis, diantaranya:

Tanaman Cepat Panen dan Mudah di Tanam

Di Indonesia banyak sekali jenis tanaman yang memiliki waktu panen yang cepat. Berikut ini beberapa jenis tanaman dengan masa panen cepat dan laku di pasaran.

1. Kangkung

Kangkung merupakan tumbuhan yang termasuk golongan sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan.

Tanaman cepat panen ini tumbuh banyak dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.

Budidaya tanaman kangkung sangat praktis, tidak memerlukan lahan yang luas saja sudah bisa membudidayakan tanaman ini.

Ada dua jenis kangkung yang dijual di pasaran. Yang pertama adalah kangkung berdaun licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 10–15 cm. Tanaman ini memiliki batang berongga yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun.

Jenis kangkung yang kedua adalah dengan daun sempit memanjang, biasanya tersusun menyirip tiga.

2. Bawang Merah

Bawang merah atau orang jawa menyebutnya brambang abang adalah salah satu tanaman cepat panen yang berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya, tetapi kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik sub-tropis maupun tropis. (sumber Wikipedia)

Waktu panen bawang merah berkisar pada umur 60 sampai 70 hari. Ciri-ciri tanaman bawang merah siap dipanen antara lain leher batang mulai lunak 60% dan tanaman terlihat rebah serta daun menguning.

Waktu panen bawang merah dilakukan pada saat cuaca cerah dan kondisi tanah kering. Perlakuan pasca panen, umbi bawang merah cukup dijemur kering dengan waktu 1 sampai 2 minggu. Jika tidak langsung dijual, sebaiknya disimpan dengan cara menggantungkan ikatan bawang merah di gudang khusus, pada suhu 25-30ºC dan kelembaban rendah (± 60-80%).

3. Jamur Tiram

Banyaknya usaha kuliner, tak sedikit yang menjadikan jamur tiram sebagai bahan utamanya. Ini menjadi peluang bagus untuk yang ingin mendapatkan uang tambahan dari tanaman ini.

Perlu diketahui bahwa waktu panen jamur tiram cukup cepat, yaitu berkisar 40 hari saja. Tentu ini menjadi opsi buat yang sedang mencari jenis tanaman cepat panen dan memiliki harga jual tinggi.

Jamur tiram sangat cocok diolah sebagai makanan sehari-hari keluarga. Waktu panennya sangat singkat, hanya 45-90 hari. Harga jualnya di pasaran juga cukup tinggi yaitu Rp 35 ribu sampai Rp 60 ribu per kg.

Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis jerami yang keras. Karena jerami yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu jerami yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis.

4. Sawi Manis

Tanaman cepat panen dan mahal yang pertama adalah sawi manis. Proses tumbuh sawi manis sangat cepat, sehingga tidak perlu menunggu lama sampai waktu panen. Waktu panennya hanya butuh waktu 40-70 hari sejak bibit mulai ditanam.

Dari segi produktivitas, tanaman ini juga punya produktivitas yang tinggi. Dalam 1 ha lahan, petani bisa menghasilkan kurang lebih 3 ton sawi manis. Produktivitas yang tinggi didukung waktu panen yang singkat, akan membuat petani bisa memproduksi sawi manis dengan cepat.

Harga jual sawi manis di pasaran juga terbilang tinggi. Sawi manis bisa dijual dengan harga Rp 20 ribu sampai Rp 36 ribu per kg. Peminatnya juga sangat banyak, karena sawi manis mudah untuk diolah dan rasanya enak.

Baca juga: 10 Ternak Paling Cepat Panen dan Menguntungkan Untuk Pemula

5. Tomat

Bahan makanan satu ini, begitu familiar bagi masyarakat tanah air. Selain kaya gizi, tomat juga punya rasa yang enak, sehingga cocok diolah sebagai menu makanan sehari-hari. Tanaman tomat ternyata juga sangat mudah untuk dibudidayakan.

Tanaman tomat memiliki umur panen yang terbilang pendek yaitu hanya sekitar 90 hari. Setelah melewati fase ini, tomat juga bisa dipanen 3-5 kali hingga semua buahnya habis.

Produktivitas tanaman tomat juga terbilang tinggi, kurang lebih 5,5 ton per hektar lahan. Harga jualnya berkisar di angka Rp 12 ribu hingga Rp20 ribu per kg. Peminatnya juga cukup tinggi, karena tomat bisa dikreasikan menjadi berbagai jenis makanan maupun dimakan langsung.

6. Kale

Jenis sayuran yang satu ini, memang belum terlalu lazim di kalangan masyarakat. Meskipun begitu, kale mengandung flavonoid dan polifenol yang baik untuk tubuh. Tidak heran, jika sayuran ini mulai banyak diburu untuk dikonsumsi.

Tanaman kale bisa dipanen dalam durasi waktu 45-60 hari. Prospeknya sangat bagus, karena belum banyak petani yang membudidayakan tanaman kale. Harga jualnya pun sangat tinggi bisa mencapai Rp90 ribu sampai Rp 120 ribu per kg.

Jenis tanaman satu ini, punya begitu banyak peluang. Pesaingnya masih sedikit, harga jualnya tinggi, namun waktu panennya cepat. Bisa menghasilkan untung besar, jika target konsumennya tepat.

7. Sawi Pakcoy

Pilihan tanaman cepat panen dan mahal berikutnya, adalah sawi pakcoy. Jenis sayuran ini, sudah sangat terkenal dan sering dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Sawi pakcoy diketahui punya umur yang pendek, sekitar 45 hari sudah bisa dipanen.

Prospek budidaya tanaman ini sangatlah bagus. Pakcoy mengandung zat besi, magnesium, juga vitamin K yang dibutuhkan oleh tubuh. Tidak heran, jika peminatnya banyak karena memang konsumsi pakcoy bisa bermanfaat untuk kesehatan.

Sawi pakcoy biasa dijual di pasaran dengan kisaran harga Rp20 ribu hingga Rp40 ribu per kg. Produktivitasnya pun terbilang tinggi, dimana 100m2 lahan bisa menghasilkan kurang lebih 60 kg sawi pakcoy.

8. Okra

Tanaman okra juga bisa jadi pilihan tepat bagi yang ingin menekuni dunia budidaya tanaman sayur. Okra memiliki masa panen yang relatif singkat yaitu hanya 1,5 bulan. Setelah fase tersebut, okra bisa dipanen sebanyak 3 kali dalam seminggu.

Okra banyak diburu, karena punya banyak kandungan gizi yang berguna bagi tubuh. Ada berbagai jenis vitamin di dalamnya beserta magnesium, folat, dan sebagainya. Menariknya lagi okra bisa dijual dengan harga yang relatif tinggi antara Rp40 ribu hingga Rp 60 ribu per kg.

9. Selada

Di bidang budidaya hortikultura, selada menjadi salah satu jenis tanaman yang sangat populer. Tanaman ini memang punya potensi bisnis yang besar, mengingat permintaan pasarnya tinggi. Waktu panen selada juga singkat, hanya 30-45 hari dan untuk selada hidroponik hanya 23 hari.

Perlu diketahui bahwa jumlah petani selada masih sangat rendah di Indonesia. Oleh sebab itu, budidaya tanaman ini memiliki peluang yang sangat menjanjikan. Harga jualnya pun terbilang tinggi, dengan kisaran harga Rp20 ribu sampai Rp 40 ribu per kg.

Pemasaran selada juga tidak sulit untuk dilakukan. Selada adalah jenis sayuran yang banyak dicari oleh masyarakat namun tidak cukup banyak tersedia di pasaran. Ini bisa jadi peluang tersendiri untuk menjual selada dalam kapasitas yang besar.

10. Brokoli

Jenis tanaman cepat panen dan mahal berikutnya adalah brokoli. Tanaman ini memang bisa dipanen dalam waktu singkat yaitu 55-100 hari. Cara perawatannya juga terbilang mudah sehingga tidak aneh apabila banyak petani yang ingin membudidayakannya.

Brokoli banyak dicari oleh masyarakat di Indonesia karena mengandung banyak nutrisi. Selain itu, brokoli juga terbilang mudah untuk diolah menjadi berbagai jenis menu makanan.  Harga jualnya bisa mencapai Rp 36 ribu sampai Rp 64 ribu per kg.

11. Lobak Putih

Tanaman lobak putih juga punya prospek yang tidak kalah besar di Indonesia. Lobak diketahui punya banyak khasiat bagi kesehatan tubuh, sehingga tidak heran jika peminatnya cukup tinggi.

Masa panen tanaman lobak terbilang sangat cepat, hanya butuh waktu 40-60 hari. Harga jualnya di pasar juga terbilang tinggi antara Rp 18 ribu sampai Rp 25 ribu. Bukan hal yang aneh, jika budidaya tanaman lobak putih ini akan mendatangkan banyak keuntungan.

Lobak putih juga tidak terlalu banyak dijumpai di pasaran. Padahal peminatnya cukup tinggi, karena lobak putih bisa dimasak menjadi berbagai pilihan menu lezat. Hal ini bisa jadi peluang tersendiri bagi para petani untuk mulai membudidayakan lobak putih.

12. Pare

Ada juga tanaman pare yang punya masa panen singkat dan harga jualnya terbilang mahal. Meskipun rasanya pahit namun pare banyak diburu karena memang peminatnya cukup banyak.

Tanaman pare punya waktu panen 55-100 hari. Harga jualnya di pasaran bisa di angka Rp15 ribu hingga Rp20 ribu untuk tiap kg. Budidaya pare bisa jadi bidang bisnis menguntungkan, mengingat sayur ini memang punya tempat tersendiri di hati banyak orang.

Beragam jenis tanaman cepat panen dan mahal yang sudah disebutkan tadi bisa jadi pilihan jika ingin terjun ke bisnis budidaya tanaman. Pastikan untuk menyediakan modal yang memadai dan lahan yang cukup. Pelajari baik-baik teknik budidayanya agar hasil panen lebih optimal.

Baca juga

Bagikan:

Arya

Seorang pemuda biasa dari kampung yang kebetulan suka berselancar di dunia maya, khususnya blogger.