Thecronutproject.com – Anda tinggal di desa dan sedang mempertimbangkan untung ruginya ternak kambing? Berapa modal ternak kambing pemula dengan pengetahuan awam?
Artikel ini akan memberikan untung ruginya beternak kambing dan lengkap dengan modal yang dibutuhkan untuk langsung memulai ternak dari awal.
Simak bahasan lengkapnya di bawah.
Untung Ruginya Ternak Kambing
Fokus artikel ini adalah membantu Anda belajar ternak kambing dengan memberikan kalkulasi/hitungan apa saja yang dibutuhkan selama proses ternak berlangsung.
Sebelum itu, yang perlu Anda siapkan untuk memulai beternak kambing antara lain:
- Lahan yang berjarak dari pemukiman warga — Bukan rahasia umum kalau bau kambing menyengat, sebagai peternak kita harus sadar diri. Setidaknya beri jarak antara peternakan dan pemukiman; paling tidak 15-25 meter.
- Kandang kambing — Membuat kandang kambing sebenarnya mudah, material yang dibutuhkan juga bisa diambil dari sekitar kita. Malas membuat kandang dan ingin beli? Kandang kambing modern dijual seharga Rp 3 juta (kurang lebih), Anda bisa membelinya secara online.
- Pegawai/tukang — Ternak kambing membutuhkan tenaga manusia, kalau Anda tidak terlibat langsung dalam pemberian pakan dan perawatan harian, Anda membutuhkan dana untuk menyewa pegawai harian (bisa menggunakan sistem upah harian atau gaji bulanan).
- Pemberian pakan harian — Sebagai peternak, idealnya Anda butuh “bank pakan”. Artinya, Anda sudah menyiapkan pakan kambing untuk 1-3 bulan ke depan. Alternatifnya adalah, Anda mencari pakan dengan cara ngarit; tidak ideal, tapi tetap bisa dilakukan.
Analisa Keuntungan Penggemukan Kambing (3 Bulan Panen)
Sebelum memulai, cari tahu dulu untung ruginya ternak kambing di sini. Artikel ini memberikan jawabannya dengan lengkap (ada kalkulasi untungnya juga!).
Arie K Channel (dari Youtube) membuat simulasi keuntungan dan kalkulasi ternak kambing dengan sistem penggemukan.
Artinya, beliau membeli bibit (kambing pejantan) lalu menjual kembali bibit kambing setelah proses penggemukan selama 3 bulan.
Di sistem ini, beliau menyarankan untuk membeli pejantan sebanyak 30 ekor.
Beliau tidak memberikan pangan dengan cara ngarit (mencari sendiri) — Jadi, ada biaya keluar untuk keperluan pakan sehari-hari.
Kebutuhan Ternak Kambing | Modal |
Bibit kambing jantan Rp 750.000 per ekor x 30 ekor | Rp 22.500.000 |
Obat-obatan (per 3 bulan panen) | Rp 200.000 |
Pakan kulit singkong/ampas singkong Rp 350.000 per ton (3 ton) — Stok 3 bulan | Rp 1.150.000 |
Pakan tambahan/konsentrat (bungkil kedelai) Rp 8.000 per kilo untuk sehari x3 bulan | Rp 720.000 |
Pakan hijau-hijauan (variasi) Rp 5.000 per hari x 3 bulan | Rp 450.000 |
Total | Rp 25.020.000 |
Setelah masuk masa panen (lebih dari 3 bulan), kambing dijual seharga Rp 1.150.000/ekor — Berarti, total harga jual kambing setelah laku adalah Rp 34.500.000
Singkatnya, keuntungan panen per 3 bulan adalah: Rp 34.500.000 – Rp 25.020.000 = Rp 9.480.000
Catatan: lokasi ternak kambing beliau di Lampung — Data di atas harus disesuaikan ulang sesuai dengan domisili ternak kambing Anda.
Pastinya, ada perbedaan harga di setiap tempat.
Sebagai contoh, di Lampung pakan kambing yang paling murah karena tersedia banyak adalah ampas singkong. Pastinya tidak semua lokasi kondisinya demikian, bisa jadi ampas singkong di lokasi ternak Anda lebih mahal.
Baca juga: Usaha Peternakan yang Menjanjikan
FAQ
Penutup
Dengan sistem di atas, ternak kambing modal 10jt sangat mungkin Anda lakukan. Yang perlu diingat adalah, modal di atas belum termasuk penggunaan lahan.
Itulah untung ruginya ternak kambing dengan sistem penggemukan panen 3 bulan. Menjalankan sistem di atas, bukan berarti Anda tidak bisa mengembangbiakkan kambing ternak, lho! Anda tetap bisa melakukannya, kok. Semoga terbantu, ya!