Thecronutproject.com – Saat ini banyak orang yang mencari cara usaha kecil kecilan di desa. Alasan membuka bisnis di desa karena persaingan yang sedikit sehingga bisnis akan laris. Dengan demikian, peluang akan mendapatkan penghasilan yang banyak dan tentunya sangat memuaskan.
Untuk menemukan cara usaha kecil kecilan di desa bisa mencarinya pada referensi-referensi di internet. Selain itu, bisa juga bertanya kepada wirausahawan yang sudah menjalankan usaha di desa.
Peluang Usaha Kecil-Kecilan di Desa
Buka usaha di desa? Kenapa tidak! Berikut ini ada beberapa referensinya bagi kalian yang baru memulai usaha di desa, antara lain :
1. Membuka Warung Makan
Usaha kecil kecilan di desa yang paling umum adalah mendirikan warung makan. Warung makan ini menyediakan makanan khas untuk masyarakat desa, misalnya nasi pecel, soto, dan sayur lodeh.
Usaha warung makan ini tentunya harus menentukan target pasar yang dituju. Untuk masyarakat pedesaan berarti target pasar menengah ke bawah. Jadi, harus mematok harga yang terjangkau agar bisa laris dan diminati pelanggan.
2. Ternak Unggas
Usaha peternakan tentu banyak yang ditempatkan di area pedesaan karena lingkungan yang mendukung. Untuk memulai usaha kecil-kecilan di desa bisa memilih peternakan unggas. Ternak unggas ini bisa meliputi, ayam, angsa, bebek, dan burung.
Biasanya banyak orang memilih ternak ayam karena cara pemeliharaannya mudah. Selain itu, ayam juga setiap hari dicari di pasaran. Usaha ternak memerlukan ketekunan untuk menjalankannya agar tidak berhenti di tengah jalan.
3. Budidaya Ikan
Budidaya ikan saat ini merupakan bisnis yang sangat digemari. Hal itu karena kebutuhan ikan di pasaran selalu meningkat. Banyak orang mencari ikan untuk konsumsi sehari-hari.
Ikan yang cocok untuk dibudidayakan di pedesaan adalah jenis ikan konsumsi, seperti mujair dan gurame.
Modal yang diperlukan tentunya cukup banyak karena harus menyiapkan kolam atau membuat tambak. Di samping itu, perlu juga membeli bibit dan pakan ikan untuk memulai usaha ini.
4. Produksi Pupuk Kompos
Pupuk kompos berasal dari pembusukan bahan-bahan organik, seperti kotoran hewan dan dedaunan. Modal untuk memulai usaha ini pun sangat murah karena bahan sudah tersedia di lingkungan sekitar.
Hanya perlu bermodal tenaga untuk mengolahnya. Pupuk yang sudah diolah bisa dikemas dan diperjualbelikan di pasaran. Biasanya yang membutuhkan adalah para petani yang akan bercocok tanam.
5. Usaha Fotokopi di Desa
Banyaknya tugas anak sekolah menjadikan usaha fotokopi sangat laris. Usaha ini di daerah desa sangat berkembang karena persaingannya bisa dibilang sedikit.
Dari satu desa setidaknya hanya ada satu atau dua usaha fotokopi. Usaha di desa ini bisa dibarengi dengan menjual peralatan tulis-menulis bagi anak sekolah sehingga saat sedang ke tempat fotokopi bisa sekalian membelinya.
6. Membuka Toko Kelontong
Toko kelontong adalah bisnis rumahan yang memiliki keuntungan sangat banyak. Toko ini menyediakan kebutuhan sehari-hari rumah tangga.
Tentunya banyak orang membutuhkannya setiap hari dan membelinya ke toko kelontong. Untuk memulai usaha ini bisa membeli bahan baku kebutuhan pokok di pasar.
Selanjutnya, bahan-bahan tersebut diletakkan di toko dan dijual secara eceran kepada warga pedesaan. Keuntungan yang diambil setiap penjualannya tergantung pada pemilik usaha.
Biasanya pemilik toko mematok keuntungan sekitar Rp 500-2.000.
7. Usaha Warnet
Di daerah pedesaan cukup banyak yang belum memiliki komputer atau laptop. Untuk itu, usaha warnet adalah alternatif dari masalah tersebut.
Usaha ini sangat laris di kalangan pelajar karena mereka membutuhkannya untuk menyelesaikan tugas sekolah. Warnet biasanya mematok harga setiap jam nya Rp 3.000. Tentunya sangat terjangkau bagi masyarakat yang menggunakan.
Beberapa contoh usaha kecil kecilan di atas sangat bisa dijadikan rekomendasi untuk memulai usaha di desa. Pilih jenis usaha yang memiliki banyak keuntungan. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan mumpuni untuk mengembangkan bisnis.